Rouf 'Azmi Hari Ini Puasa Tasu’a, Besok Puasa Asyura 1434 H | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Friday 23 November 2012

Hari Ini Puasa Tasu’a, Besok Puasa Asyura 1434 H


Sangat banyak cara untuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan, dan sekaligus mengolah ruhani agar kita memiliki kehidupan yang seimbang. Salah satu cara pembentukan jiwa adalah dengan berpuasa, bukan hanya puasa wajib di bulan Ramadhan namun juga berbagai puasa sunnah. Puasa membuat ruhani kita semakin kokoh, dan membuat kehidupan kita selalu dekat dengan nilai-nilai kebaikan.

Di dalam kitab Riyadhus Shalihin, disebutkan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura tanggal 10 Muharram, dan Tasu’a tanggal 9 Muharram.

Pertama, Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa Nabi saw berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya. Kedua, Nabi saw pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. Ketiga, Nabi saw bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan.”

Dari ketiga hadits tersebut, Nabi saw  menuntunkan agar kita berpuasa pada tanggal 9 Muharram yang disebut dengan Tasu’a, dan tanggal 10 Muharram yang disebut dengan Asyura.

Para ulama menyebutkan bahwa puasa Asyura ada tiga keadaan, (1)  berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram, Tasu’a 9 Muharram, dan tanggal 11 Muharram (2) berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram dan Tasu’a tanggal 9 Muharram (3) berpuasa pada hari Asyura saja yaitu tanggal 10 Muharram.

Hari ini (Jumat 23 November 2012) bertepatan dengan tanggal 9 Muharram, dan besok (Sabtu 24 November 2012) bertepatan dengan tanggal 10 Muharram. Disunnahkan bagi ummat Islam untuk menjalankan puasa hari ini, yaitu puasa Tasu’a, dan puasa esok hari, yaitu puasa Asyura.

Jika anda belum sempat puasa hari ini karena lupa atau tidak tahu kalau sekarang 9 Muharram, masih ada kesempatan besok pagi untuk melaksanakan puasa Asyura.

Apa Hikmah Berpuasa Pada Hari Tasu’a?

Imam al-Nawawi rahimahullaah menyebutkan tentang tiga hikmah dianjurkannya shiyam hari Tasu’a: 

  1. Maksud disyariatkan puasa Tasu’a untuk menyelesihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh saja.
  2. Maksudnya adalah untuk menyambung puasa hari ‘Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khathabi dan ulama-ulama lainnya.
  3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke Sembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Dan alasan yang paling kuat disunnahkannya puasa hari Tasu’a adalah alasan pertama, yaitu untuk menyelisihi ahli kitab. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah dalam al Fatawa al-Kubra berkata, “Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam melarang bertasyabbuh dengan ahli kitab dalam banyak hadits. Seperti sabda beliau tentang puasa ‘Asyura,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

“Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)

Ibnu Hajar rahimahullaah dalam catatan beliau terhadap hadits, “Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan”, Keinginan beliau untuk berpuasa pada hari kesembilan dibawa maknanya agar tidak membatasi pada hari itu saja. Tapi menggabungkannya dengan hari ke sepuluh, baik sebagai bentuk kehati-hatian ataupun untuk menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Dan ini merupakan pendapat yang terkuat dan yang disebutkan oleh sebagian riwayat Muslim.”


Selamat menunaikan puasa Asyura.

Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 9:36 pm Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: