Rouf 'Azmi Manajemen Humas Pendidikan | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Thursday 20 June 2013

Manajemen Humas Pendidikan

A. PENGERTIAN
Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang menyengkut i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh pengakuan penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama. Manajemen humas pendidikan disebut juga manjemen komunikasi penidikan. Disini tentu saja pengertian ini berbea.Humas pendidikan menekankan hubungan, sedangkan komunikasi lebih menekankan kepada bentuk hubungan penyampaian informasi. Namun demikian dalam pembahasan ini boleh diartikan sama sekedar untuk memudahkan pembatasan permasalahan.
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian berita dari suatu sumber berita kepada orang lain. Memberikan berita kepada orang lain merupakan proses pemindahan ide, penyampaian berita sendiri maupun ide dari orang lain.

Komponen-komponen dalam komunikasi adalah:
  1.  Sumber atau sumber berita. Adalah tempat yang menunjuk pada asal diperolehnya suatu gagasan atau ide. Sumber ini harus jelas, lengkap dan mudah dipahami.
  2. Pengirim berita. Pengirim pesan atau ide diebut sebagai komunikator atau cooder.  Pengirim berita dituntut suatu persyaratan bahasa yang harus baik. Bagi seseorang  yang akan menyempaikan berita kepada orang lain, harus sehat, tidak dalam kegiatan setengah tidur, tidak gugup dan sebagainya.
  3. Berita atau pesan atau isyarat. Berita yang disampaikan biasanya berbentuk simbol-simbol yang mengandung arti. Pesan tersebut dapat berupa: 
    1. Gerak: lambaian tangan, anggukan kepala, kerlingan mata, dan sebagainya. 
    2. Suara: dentuman meriam, klakson, dering, bahasa, dan sebagainya.
    3. Benda: Tanda, tulisan, bendera putih, sabuk hitam, dan sebagainya.
  4. Media atau sarana penyampai berita. Yaitu benda yang digunakan untuk menyampaikan berita misalnya, surat kabar (untuk berita tertulis) bahasa bermakna, televisi (berita gambar dan suara), seorang penyanyi dan sebagainya.
  5. Penerima berita (komunikasi). Yaitu orang yang diberi berita atau orang yang menjadikan sasaran untuk dipengaruhi oleh pengirim berita. Dalam teori komunikasi antara pengirim berita dengan penerima berita harus ada kepentingan bersama, ada saling pengertian dan saling ketergantungan.
  6. Tujuan komunikasi. Seseorang yang mengirim berita tentu saja mempunyai tujuan untuk mempengaruhi penerima pesan atau berita tersebut.
B. JENIS-JENIS HUMAS PENDIDIKAN

Humas pendidikan meliputi pembicaraan hubungan masyarakat luas yang pesanya berupa masalah-masalah pendidikan. Jadi dalam kegiatan humas terkandung suatu kegiatan komunikasi. Hmas pendidikan bukan hanya terjadi di sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan.

Pentingnya Humas Pendidikan dapat diterangkan sebagai berikut:
  1. Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua pelaksanaan pekerjaan yang memiliki sarana untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas tentang apa yang sedang dan akan dikerjakan.
  2. Humas merupakan alat untuk menyebarkan gagasan kepada orang lain.
  3. Humas dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan yang diperlukan dari orang atau badan lain.
  4. Humas mendorong usaha seseorang atau suatu badan untuk membuka diri agar diberikan masukan dengan kritik dan saran dari orang lain.
  5. Humas memenuhi keingintahuan manusi dalam rangka memenuhi naluri untuk selalu berkembang.
Kegiatan humas selalu dengan komunikasi. Jika ditinjau dari segi komunikasi, maka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  1. Komunikasi formal. Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh petugas-petugas yang ditunjuk oleh lembaga atau instansi untuk melakukan kegiatan humas. Kegiatan komunikasi formal ini dilakukan secara sistematis, terencana tujuanya dan dinyatakan dengan jelas.
  2. Komunikasi informal. Yaitu semua pemindahan gagasan atau ide yang dilakukan melalui jalur yang tidak direncanakan terlebih dahulu. Komunikasi informal kadang mempunyai keuntungan antara lain:
    1. Penyebaran inormasi dapat langsung kepada tujuanya karena tidak usah melalui prosedur tertentu.
    2. Tidak mengenal batas-batas organisasi sehingga lebih fleksibel
    3. Komunikasi berlangsung dalam suasana yang akrab, dengan lebih banyak penjelasan yang rinci yang akhirnya bermanfaat bagi kelancarn komunikasi formal.
    4. Tidak mengenal batas waktu, artinya dapat dilakukan sewaktu-waktu 9tidak mengenal hari libur).


C. BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
  1. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan warga masyarakat. Bentuk hubungan ini  bisa individual dan juga organisatoris.
    1. secara individual:
      • Oran tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk pemecahan masalah anaknya
      • Secara sukarela orang tua datang kesekolah menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan untuk kemajuan sekolah
    2. Secara organisasi melalui BP3, oranisasi ini akan lebih efektif bila sekolah mampu menggerakkan dan memanfaatkan potensi yang ada dikalangan orang tua misalnya:
      • Para dokter untuk duduk pada seksi UKS bahkan untuk mendirikan poliklinik sekolah
      • Para tokoh pendidikan dan anggota masyarakat lainya dalam upaya peningkatan mutu dan merebut tempat pada sekolah yang lebih tinggi 9seksi peningkatan akademis) maupun untuk ketrampilan dan kurikulum muatan lokal.
      • Para insinyur untuk memeberikan saran-saran dalam pembangunan sekolah.
      • Para pejabat dalam bidang keamanan untuk peningkatan keamanan sekolah seperti penyuluhan tentang narkoba dan miras
      • Para profesional, pejabat dan pengusaha lainnya yang juga akan dengan sukarela membantu sekolah demi kepentingan anak-anaknya.
      • Para pemuka agama untuk peningkatan imtaq (iman dan taqwa).
    3. Hubungan sekolah dengan alumni. Dari para alumni, sekolah memeperoleh masukan tentng kekurangan sekolah yang perlu dibenahi, upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan.
    4. Hubungan sekolah dengan dunia usaha atau dunia kerja. Biasanya ini merupakan bidang garapan guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaannya:
      • Mengundang tokoh yang berhasil untuk datang ke sekolah
      • Mengirim para anak didik ke dunia usaha atau dunia kerja
    5. Hubungan dengan instansi lain
      • Hubungan dengan sekolah lain, dapat juga dibina melalui MGMP, MKS, MGP, K3S, K3M (Kelompok Kerja Kepala Madrasah)
      • Hubungan dengan lembaga atau badan-badan pemerintahan swasta, contohnya kerjasama dengan bank dalam rangka penggalangan dana “gemar menabung” pelajar.
                 

Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 8:34 am Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: