Rouf 'Azmi Lanjut Baca [pemikiran fazlur rahman] | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Wednesday 3 February 2010

Lanjut Baca [pemikiran fazlur rahman]

Baca Paragraf Sebelumnya: Klik Disini

1)   Pengetahuan diperoleh melalui observasi dan eksperimen
2)   Pengetahuan selalu berkembang dan bersifat dinamis
3)   Pengetahuan merupakan kesatuan yang bersifat organic.
c.       Klasifikasi pengetahuan
Klasifikasi pengetahuan menurut fazlur Rahman ada tiga jenis, yaitu pengetahuan tentang alam, sejarah dan manusia didasarkan pada al-Qur’an yang menyebut ketiga hal tersebut.
d.      Sumber dan Proses Memperoleh Pengetahuan
Menurut Fazlur rahman sumber pengetahuan ada tiga yaitu, alam, manusia, dan sejarah. Sedangkan, proses untuk memperoleh pengetahuan yaitu melalui metode observasi dan eksperimen.
e.       Kebenaran Pengetahuan
Menurut Fazlur rahman ada dua kebenaran yaitu kebenaran wahyu dan akal. Dimana kebenaran wahyu bersifat mutlak, sedangkan kebenaran akal bersifat relative dan tentatife. Akan tetapi diantara keduanya tidak akan terjadi pertentangan selama akal digunakan dengan  betul.
2.      Metodologi Fazlur rahman
Tiga metodologi yang dikembangkan oleh fazlur rahman adalah
a.       Metode Kritik sejarah (The Critical History Methode)
Yang ditekankan dalam metode ini adalah pengungkapan nilai-nilai yang terkandung dalam sejumlah data sejarah, bukan peristiwa sejarah itu sendiri.
b.      Metode Penafsiran Sistematis (the systematic interpretation method)
Menurut Fazlur Rahman metode ini terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
1.      Pendekatan historis untuk menemukan makna teks al-Qur’an dalam bentangan karier dan perjuangan Nabi
2.      Membedakan antara ketetapan legal dan sasaran serta tujuan al-Qur’an
3.      Memahami dan menetapkan sasaran al-Qur’an dengan memperhatikan secara penuh latar belakang sosiologisnya.
c.       Metode Suatu Gerakan Ganda
Metode ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu; membawa problem-problem social untuk dicarikan solusinya pada al-Qur’an atau memaknai al-Qur’an dalam konteknya dan memproyeksikannya kepada situasi sekarang. Selain itu dalam metode ini juga menawarkan metode berfikir yang terdiri atas dua gerakan, yaitu: metode berfikir dari yang khusus kepada yang umum (induktif) dan metode berfikir dari yang umum kepada yang khusus (deduktif).[10]

D.    Pendidikan Islam Menurut Fazlur Rahman
                 Pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman bukan sekedar perlengkapan dan peralatan fisik atau kuasai fisik pengajaran seperti buku-buku yang diajarkan ataupun struktur eksternal pendidikan, melainkan sebagai intelektualisme Islam. Pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman  dapat juga dipahami sebagai proses untuk menghasilkan manusia (ilmuwan) integrative, yang padanya terkumpul sifat-sifat seperti kritis, kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil, jujur, dan sebagainya.
                 Dengan mendasarkan pada al-Qur’an tujuan pendidikan menurut Fazlur Rahman adalah untuk mengembangkan manusia sedemikian rupa sehingga semua pengetahuan yang diperoleh akan menjadi organ pada keseluruhan pribadi yang kreatif, yang memungkinkan manusia untuk memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan umat manusia dan untuk menciptakan keadilan, kemajuan, dan keteraturan dunia.
Dalam proses rekontrusi Islam ini Fazlur Rahman merumuskan sebuah konsep pendidikan, maka yang perlu di perbaharui adalah;
1.      Tujuan pendidikan
Tujuan adalah suasana ideal yang ingin diwujudkan. Pendidikan Islam bertujuan pada terbentuknya kepribadian muslim, kematangan dan integritas pribadi.[11] Menurut Fazlur Rahman, untuk melakuakan perbahan maka yang harus dilakukan adalah; Pertama, pendidikan islam harus di orientasiakan kepada kehidupan dunia dan akhirat sekaligus bersumber dari al-Qur’an. Fazlur Rahman mengatakan bahwa tujuan pendidikan dalam pandangan al-Qur’an adalah untuk mengembangkan kemampuan inti manusia dengan cara sedemikian rupa sehingga seluruh ilmu pengetahuan yang di perolehnya akan menyatu dengan kepribadian kreatifnya.[12] Kedua, beban psikologis umat Islam dalam menghadapi barat harus segera dihilangkan. Untuk itu Fazlur Rahman mengajukan agar dilakukan kajian Isalam menyeluruh secara historis  dan sistematis mengenai perkembangan  disiplin-disiplin ilmu Islam, seperti teologi, hukum, etika, hadis, ilmu sosial dan cabang keilmuan lainnya. Sebab, hal inilah yang memberi kontinuitas kepada wujud intelektualitas dan spiritual masyarakat.
2.      Sistem pendidikan
Sistem pendidikan Islam yang dikotomis, yakni memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan umum sangat tidak menguntungkan, bahkan berakibat pada kemunduran Islam. Maka, menurut Fazlur Rahman, solusi untuk keluar dari kemelut sistem pendidikan Islam yang dikotomi adalah menghilangkan dikotomi pendidikan Islam dengan cara mengintergrasikan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu secara organis dan menyeluruh, sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan itu terintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisahkan.[13] Dengan demikian, dalam kurikulum maupun silabus pendidikan Islam harus tercangkup baik ilmu-ilmu umum seperti ilmu sosial, ilmu alam, sejarah dan lainnya yang di dalamnya terdapat ilmu agama.



KESIMPULAN
Dua pertemuan sistem edukasi, pendidikan tradisional Islam di Pakistan dan pendidikan modern di Barat, telah menghantarkan Fazlur Rahman menjadi seorang pemikir dan intelektual Muslim modern yang cukup produktif. Hal ini disebabkan, karena pertemuan dua sistem pendidikan itu merupakan latar belakang edukatif yang kondusif  dalam menyokong ide-ide dan pemikiran Fazlur Rahman.
Adapun buku atau karya-karya Fazlur Rahman adalah :
1.      Prophecy in Islam: Philosopy and Ortodoxy.
Buku ini merupakan karya Fazlur Rahman sewaktu menjadi staf pengajar di Durhan University Inggris, dan diterbitkan ketika ia menjadi dosen di Mc Gill University Canada, 1958. Penulisan ini merupakan hasil dari pergulatan pemikira filsafat Islam Fazlur Rahman dan juga dilatarbelakangi oleh realitas bahwa sarjana muslim modern masih kurang menaruh minat terhadap masalah doktrin kenabian. Karya ini adalah sajian dan ajakan Fazlur Rahman terhadap kalangan intelektual muslim untuk berfikir secara rasional tentang kajian religio-filosofis Islam.
Islamic Methodology in History.
2.      Major Themes of The Qur’an
Buku ini diterbitkan oleh Bibleotheca Islamica, Mineapolis, Chicago, 1980. Dalam edisi Indonesia diterjemahkan oleh Anas Wahyudin, dengan judul Tema pokok al-Qur’an, diterbitkan oleh penerbit Pustaka, 1983. Karya ini merupakan aplikasi konsep metodologi Fazlur Rahman. Buku ini memberi penjelasan dan deskripsi secara utuh tentang Tuhan dan makhluk ciptaan-Nya, baik yang bersifat transenden maupun ekologis, dengan sebuah uraian yang konsisten dan komprehensif.
Sedangkan pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman
1.      Tujuan pendidikan
Tujuan adalah suasana ideal yang ingin diwujudkan. Pendidikan Islam bertujuan pada terbentuknya kepribadian muslim, kematangan dan integritas pribadi. Menurut Fazlur Rahman, untuk melakuakan perbahan maka yang harus dilakukan adalah; Pertama, pendidikan islam harus di orientasiakan kepada kehidupan dunia dan akhirat sekaligus bersumber dari al-Qur’an. Fazlur Rahman mengatakan bahwa tujuan pendidikan dalam pandangan al-Qur’an adalah untuk mengembangkan kemampuan inti manusia dengan cara sedemikian rupa sehingga seluruh ilmu pengetahuan yang di perolehnya akan menyatu dengan kepribadian kreatifnya. Kedua, beban psikologis umat Islam dalam menghadapi barat harus segera dihilangkan. Untuk itu Fazlur Rahman mengajukan agar dilakukan kajian Isalam menyeluruh secara historis  dan sistematis mengenai perkembangan  disiplin-disiplin ilmu Islam, seperti teologi, hukum, etika, hadis, ilmu sosial dan cabang keilmuan lainnya. Sebab, hal inilah yang memberi kontinuitas kepada wujud intelektualitas dan spiritual masyarakat.
2.      Sistem pendidikan
Sistem pendidikan Islam yang dikotomis, yakni memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan umum sangat tidak menguntungkan, bahkan berakibat pada kemunduran Islam. Maka, menurut Fazlur Rahman, solusi untuk keluar dari kemelut sistem pendidikan Islam yang dikotomi adalah menghilangkan dikotomi pendidikan Islam dengan cara mengintergrasikan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu secara organis dan menyeluruh, sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan itu terintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Dengan demikian, dalam kurikulum maupun silabus pendidikan Islam harus tercangkup baik ilmu-ilmu umum seperti ilmu sosial, ilmu alam, sejarah dan lainnya yang di dalamnya terdapat ilmu agama.

  

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Sutrisno,M.Ag.Fazlur Rahman (Kajian terhadap metode, Epistimologi dan system pendidikan).2006.Yogyakarta:Pustaka pelajar
Fazlur Rahman, IslamBandung: Pustaka, 2000
Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas Tentang Transformasi IntelektualBandung: Pustaka, 2000
Fazlur Rahman, Membuka Pintu IjtihadBandung: Pustaka, 1995
Fazlur Rahman, Tema Pokok al-Qur’anBandung: Pustaka. 1996
Islam Fazlur Rahman.2000.Bandung:Pustaka.(Alih bahasa:Ahsin Mohammad)
http://hadirukiyah.blogspot.com/2009/06/hermeneutika-fazlur-rahman.html (Diakses hari minggu,18November 2012, pukul: 19.15)
http://gmail-firmansyah.blogspot.com/2009/12/pemikiran-fazlur-rahman.html (Diakses hari minggu,18November 2012, pukul: 19.20)
Muhaimin, dkk, Kontroversi Pemikiran Fazlur Rahman : Studi Kritis Pembaharuan Pendidikan Islam Cirebon: Dinamika, 1999



[1] Muhaimin, dkk, Kontroversi Pemikiran Fazlur Rahman : Studi Kritis Pembaharuan Pendidikan Islam (Cirebon: Dinamika, 1999), hlm. 11
[2] Ibid, hlm. 18
[3] Ibid, hlm. 19-20
[4]Muhaimin, dkk, 1999 21
[5] Fazlur Rahman, Membuka Pintu Ijtihad (Bandung: Pustaka, 1995), hlm 136-212
[6] Fazlur Rahman, Islam (Bandung: Pustaka, 2000)
[7] Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas Tentang Transformasi Intelektual (Bandung: Pustaka, 2000)
[8] Fazlur Rahman, Tema Pokok al-Qur’an (Bandung: Pustaka. 1996)
[9] Ibid,hlm. 96
[11] Ibid., hlm. 103
[12] Ibid., hlm. 105
[13] Ibid., hlm. 109



Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 2:49 pm Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: