Rouf 'Azmi Biodiversitas Hayati | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Thursday 18 October 2012

Biodiversitas Hayati


A. Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat keanekaragaman tinggi. Berikut ini merupakan taksiran jumlah utama spesies di Indonesia : hewan menyusui sekitar 300 spesies, burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies, tumbuhan paku-pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800, jamur 72.000 spesies, serta bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies. Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa tingkat biodiversitas di Indonesia sangatlah tinggi.
Tumbuhan di Indonesia merupakan bagian dari daerah geografi tumbuhan indo-malaya, seperti yang dinyatakan oleh Ronald D. Good dalam bukunya The Geography of Flowering Plants. Flora indo-malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Philipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Philipina sering disebut sebagai kelompok flora malenesia.

Adapun hewan-hewan di bagian barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa dan Kalimantan, serta pulau-pulaunya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Spesies mamalia yang berukuran besar.Misalnya: gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
  2. Berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya kan jenis-jenis primata. Ada tiga jenis primata.Misalnya: bekantan, tarsius, loris hantu, orang utan.
  3. Hewan endemik, seperti: 
    • Badak bercula satu di Ujung Kulon
    • Binturong (Arctictis binturong), hewan sebangsa beruang tapi kecil
    • Monyet (Presbytis thomasi)
    • Tarsius (Tarsius bancanus)
    • Kukang (Mycticebus coucang)
  4. Burung-burung Oriental,sekalipun memiliki warna yang kurang menarik dibanding burung-burung di daerah Australia namun burung ini dapat berkicau. Burung-burung yang endemik misalnya jalak bali (Leucopsar rothschildi), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra) dan ayam pegar.


Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian Timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewan di Indonesia bagian Timur adalah:

  1. Mamalia berukuran kecil
  2. Hewan berkantung
  3. Tidak terdapat spesies kera
  4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam

Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu hanya ada di Indonesia, misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali, badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi, tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya..
Tumbuhan endemik yang utama berasal dari genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R.Ciliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatera bagian timur).

B. Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Kelangsungan Hidup Manusia
Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagimasyarakat harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Hal ini seperti yang tertulis dalam hadist riwayat Muslim berikut :
èps?PÔ¨^<#sÁÉdsr, ÁÊÉMÉ?P¤æJO<#s@O[ÉB æbqè3sA Zossfs© Ésf§µ<# s`ÉB

Artinya: Tumbuh-tumbuhan (pohon) itu seperti halnya muslim, yaitu bermanfaat. (H.R Muslim)

Adapun beberapa manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia ialah :

1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan, dan Kesehatan

Kehidupan manusia sangat bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia. Misalnya: ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras. Hal ini seperti yang tertulisa dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Abasa ayat 24-34 diperoleh pengertian bahwa manusia dapat mengambil manfaat dari tumbuh-tumbuhan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2. Sebagai Sumber Plasma Nutfah

Beberapa jenis hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui kegunaannya tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang akan memiliki peranan yang sangat penting. Misalnya: tanaman mimba (Azadirachta indica). Dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis ganggang yang memiliki kendungan protein tinggi, yang dapat digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya Chlorella. Buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki khasiat untuk meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah.
Di hutan atau lingkungan kita, masih terdapat tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan, yang mungkin memiliki sifat-sifat unggul. Itulah sebabnya dikatakan bahwa hutan merupakan sumber plasma nutfah (sifat-sifat unggul). 

3. Manfaat Ekologi

Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Misalnya: burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.
Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen, yang dibutuhkan oleh organisme lain. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat membentuk humus, menyimpan air tanah, dan mencegah erosi. Keanekaragaman yang tinggi memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman yang rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Bagi manusia, keanekaragaman yang tinggi merupakan gudang sifat-sifat unggul (plasma nutfah) untuk dimanfaatkan di kemudian hari.

4. Manfaat Keilmuan

Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.

5. Manfaat Keindahan
Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekaragaman. 

6. Konservasi (Perlindungan) Keanekaragaman Hayati

Konservasi keanekaragaman hayati atau biodiversitas sudah menjadi kesepakatan internasional. Objek keanekaragaman hayati yang dilindungi terutama kekayaan jenis tumbuhan (flora) termasuk di dalmnya lumut dan paku-pakuan dan kekayaan jenis hewan (fauna) serta mikroorganisme misalnya bakteri, jamur.
Tempat perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia telah diresmikan oleh pemerintah. Lokasi perlindungan tersebut misalnya berupa Taman Nasional, Cagar Alam, Hutan Wisata, Taman Hutan Raya, Taman Laut, Wana Wisata, Hutan Lindung, dan Kebun Raya. Tempat-tempat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda meskipun fungsinya sama yaitu untuk tujuan konservasi.

C. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan atau genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan membawa sifat dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk kepada keturunannya. Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena faktor lingkungan. Jika faktor bawaan sama tetapi lingkungannya berbeda, mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan. Karena adanya dua faktor tersebut, maka muncullah keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati itu sendiri dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman Gen
“Bahan baku” keanekaragaman sebenarnya terletak pada gen. Gen adalah faktor pembawa sifat yang menentukan sifat makhluk hidup. Gen terletak di dalam benang kromosom, yakni benang-benang pembawa sifat yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup. Pada manusia, sifat rambut lurus, hidung mancung, mata lebar, warna kulit, ditentukan oleh gen.
Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotipe yang dikenal sebagai pembawaan. Meskipun termasuk spesies yang sama, tidak ada satu individu yang persis sama dengan yang lain, karena adanya keanekaragaman gen. Sekilas, memang ada kemiripan bentuk luar. Namun jika diamati, akan terdapat variasi sifat sehingga tampaklah adanya keanekaragaman.
Perbedaan gen tidak hanya terjadi antar jenis. Di dalam satu jenis (spesies) pun terjadi keanekaragaman gen. dengan adanya keanekaragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi.

Baca Lanjutan: Klik Disini


Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 1:50 am Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: