Rouf 'Azmi Pemikiran Filosofis al-Ghazali Tentang Pendidikan Islam | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Thursday 25 October 2012

Pemikiran Filosofis al-Ghazali Tentang Pendidikan Islam


Oleh: Ahmad Zumaro, Dkk
  1. PERANAN PENDIDIKAN
Al Ghazali termasuk kedalam kelompok sufistik yang banyak menaruh perhatian yang besar teerhadap pendidikan, karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan kehidupannya. Dalam masalah pendidikan Al Ghazali lebuh cenderung berpaham empirisme. Hal ini antara lain disebabkan karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik. Menurutnya seorang anak tergantung kepada orangtua dan anaknya yang mendidiknya. Hati seorang anak itu bersih, murni, laksana permata yang amat berharga, sederhana dan bersih dari gambaran apapun. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah SAW yang menegaskan:
Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan bersih, kedua orangtuanyalah yang menyebabkan anak itu menjadi penganut Yahudi, Nashrani atau Majusi (HR. Muslim)
Sejalan dengan hadist tersebut, Al Ghazali mengatakan jika anak menerima ajaran dan kebiasaan hidup yang baik, maka anak itu menjadi baik. Sebaliknya jika anak itu dibiasakan melakukan perbuatan buruk dan dibiasakan kepada hal yang jahat, maka anak itu akan berakhlak jelek. Pentingnya pendidikan ini didasarkan pada pengalaman hidup Al Ghazali sendiri, yaitu sebagai orang yang tumbuh menjadi ulama besar yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, yang disebabkan karena pendidikan1.

  1. TUJUAN PENDIDIKAN
Setelah menjelaskan peranan pendidikan sebagaimana diuraikan diatas, Al Ghazali lebih lanjut menjelaskan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan bisa dibagi menjadi dua, yaitu; Tujuan Religious dan Tujuan Non Religious2. Dalam kerangka teori Al Ghazali tujuan religious mendapat perhatian yang lebih besar dibanding dengan tujuan non religious. Tujuan non religious diposisikan sekunder, dan secara umum dianggap kurang bernilai.
Menurutnya tujuan pendidikan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan untuk mencari kedudukan, kemegahan dan kegagahan atau mendapatkan kedudukan yang menghasilkan uang3. Meskipun kajian-kajian keagamaan bisa membantu seseorang mendapatkan tujuan-tujuan duniawi, seperti jabatan, pengaruh, kekuasaan dan kekayaan, Al Ghazali dengan tegas menyatakan bahwa itu semua tidak boleh dijadikan sebagai tujuan dalam mempelajari ilmu-ilmu agama. Seseorang tidak semestinya menekuni ilmu-ilmu tafsir, hadis, fiqh atau ushul fiqh dengan niat memperoleh sukses duniawi atau material4.
Persoalannya berbeda ketika yang dibicarakan adalah pendidikan dibidang ilmu-ilmu non agama. Al Ghazali secara eksplisit menyatakan bahwa seseorang boleh mempelajari ilmu-ilmu semacam kedokteran dan matematika untuk tujuan material dan prestise. Sepanjang berkaitan dengan kepentingan agama, kajian-kajian ilmu-ilmu non agama haruslah ditujukan untuk melayani agama dan membantu masyarakat menjalankan agamanya secara mudah. Sehingga, meskipun seseorang dibenarkan menuntut ilmu-ilmu non agama untuk tujuan material, ia berkewajiban memanfaatkan harta material yang diperolehnya dengan cara-cara yang dibenarkan agama5.
Dibidang ilmu-ilmu sufi, jelas bahwa tujuan utama pendidikan adalah pencapaian pengetahuan spiritual yang hanya mungkin terjadi bila hati telah sepenuhnya bersih dari kecenderungan buruk. Sementara sifat dari pengetahuan spiritual ini bisa berbeda-beda, dan masing-masing orang bisa mencapai tingkatan yang berbeda pula, namun jelas bahwa tujuan akhir dari kajian sufi hanya ada di akherat.
Ringkas kata meski tujuan pendidikan bisa bervariasi dalam berbagai tingkatannya, pada akhirnya semua harus bermuara pada satu tujuan puncak, yaitu Allah SWT.
  1. ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN
Salah satu keistimewaan Al-Ghazali adalah ia memiliki pemikiran dan pandangan luas mengenai aspek-aspek pendidikan. Dalam artian bukan semata-mata hanya sekedar memperluas aspek akhlak saja. Akan tetapi konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Al-Ghazali berprinsip pada pendidikan manusia seutuhnya. Adapun aspek-aspek pendidikan menurut Al-Ghazali tersebut adalah :

Lanjut Baca: Klik Disini


Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 8:55 am Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: