Rouf 'Azmi Lanjut Baca [muhammad abduh] | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Thursday 4 February 2010

Lanjut Baca [muhammad abduh]

           Baca paragraf sebelumnya: Klik Disini 

  i.     Akidah
Buku yang dipelajari pada sekolah dasar adalah buku ringkasan akidah lslam ahli sunnah dengan tidak mengajarkan, perbedaan pendapat disertai dengan dalil-dalil yang mudah diterima oleh akal. Pelajaran agma Islam harus menunjukkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits shahih. Pada periode ini tidak boleh mengajarkan perbandingan agama seperti perbandingan agama Islam dengan Kristen.
                    ii.       Fiqh dan Akhlak
Buku yang dipelajari di sekolah dasar juga berhubungan dengan halal dan haram dari perbuatan sehari-hari, akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah, dan bahaya bid’ah. Semua itu diterangkan dengan menyertakan ayat-ayat al-Qur’an, hadits shahih, dan memberikan contoh-contoh orang-orang yang jujur dari umat terdahulu. Doktrin yang harus dilakukan oleh seorang guru pada tingkatan ini adalah segala perbuatan yang tidak bersandar dari Allah dan Rasulullah Saw tidak boleh diterima.
                  iii.       Sejarah
Buku yang dipelajari ialah sirah al-nabawiyah dan shahabatnya yang berhubungan dengan akhlak mulia, perbuatan agung, pesan-pesan agama yang berhubungan dengan pengorbanan jiwa dan harta. Selain itu, juga boleh ditambah dengan sejarah khilafat Utsmaniyah. Semua itu, hendaknya diajarkan dengan ringkas dan mudah diterima akal.
b)      Kurikulum Sekolah Menengah
Siswa sekolah menengah haruslah mereka yang ingin mempelajari syari’at, militer, kedokteran, atau ingin bekerja pada pemerintah. Kurikulum yang diajarkan pada Sekolah Menengah, semua yang ada dalam Sekolah Dasar, hanya saja materi-materi lebih diperdalam dan diperluas lagi. Adapun ciri-ciri yang lain pada kurikulum di sekolah menengah sebagai berikut:
1)      Mantiq atau ilmu logika dan dasar-dasar penalaran
2)      Akidah, Pada tingkat ini materi yang dikemukakan dengan pembuktian akal dan dalil-dalil yang, pasti. Pada tingkat ini juga, belum diajarkan perbedaan pendapat atau pembagian firqah-firqah dalam Islam. Pada tingkat ini sudah diajarkan fungsi akidah dalam kehidupan, protokol berdebat, teks tentang doktrin, menentukan posisi tengah dalam upaya menghindarkan konflik, pembahasan lebih rinci mengenai perbedaan antara kristen dan islam dan keefektifan doktrin islam dalam membentuk kehidupan di dunia dan akhirat, teks yang menjelaskan mana yang benar dan salah.
3)      Fikih dan akhlak. Pada tingkat ini pelajaran fikih dan akhlak hanya pengembangan yang diberikan pada tingkat dasar. Pelajaran ditekankan pada aspek sebab, kegunaan, dan menghormati orang tua, apa pengaruhnya terhadap kehidupan keluarga, dan sebagainya. Landasan pelajaran-pelajaran itu harus bersumber pada dalil-dalil yang shahih dan praktek ajaran Islam al-salaf al-shalih.
4)      Sejarah Islam. Materi pelajaran di sini adalah pengembangan dari materi sejarah Islam pada tingkat dasar. Pada tingkat ini, sejarah Islam dapat dilihat dari perspektif agama dan aspek politik, harus berada dibelakang aspek agama. Materinya juga meliputi berbagai penaklukkan dan penyebaran Islam.

c)      Kurikulum Sekolah Tingkat Atas.
 Pelajaran agama Islam pada tingkatan ini dijelaskan oleh Muhammad Abduh mencakup mata pelajaran : Tafsir, hadits, bahasa arab dengan segala cabangnya, akhlak dengan pembahasan yang terinci sebagai yang diuraikan oleh Imam al-Ghazali dalam bukunya yang termasyhur ihya ‘Ulum ad-Din. Ushul Fiqih, Sejarah yang termasuk di dalamnya sejarah nabi Muhammad Saw. dan shahabat-shahabatnya yang diuraikan secara rinci. Sejarah peralihan kekuasaan Islam, sejarah kerajaan Ustmaniyah, dan sejarah jatuhnya kerajaan-kerajaan Islam ke tangan lain dengan menerangkan penyebabnya, retorika (tehnik berpidato), dasar-dasar berdiskusi, dan ilmu kalam. Pada tingkat ini, ilmu kalam diberikan dengan menerangkan aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu kalam, dengan menjelaskan dalil-dalil yang menopang pendapat setiap aliran. Pada tingkat ini, pelajaran ilmu kalam tidak bertujuan untuk memperteguh akidah, tetapi untuk memperluas cakrawala pemikiran siswa.
d)     Kurikulm pergurun tinggi
Muhammad Imarah berpendapat bahwa kurikulum perguruan tinggi menurut Muhammad Abduh sebagai berikut : Tafsir al-Qur’an. Yang paling penting dalam pelajaran ini adalah membaca dan memahami al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT dengan sejumlah hikmahnya, Bahasa Arab dan tata bahasanya, Hadits, khususnya yang dikutip para mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an, Akhlak dengan penjelasan yang rinci seperti yang dilakukan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din dan mencocokkannya dengan akidah Islam, Ushul Fiqh, Sejarah yang lama dan yang baru, logika dan khithabah, Ilmu kalam dan penelitan agama.

KESIMPULAN

Muhammad Abduh adalah seorang pelopor reformasi dan pembaharuan dalam pemikiran Islam. Ide-idenya yang cemerlang, meninggalkan dampak yang besar dalam tubuh pemikiran umat Islam. Beliaulah pendiri sekaligus peletak dasar-dasar sekolah pemikiran pada zaman modern juga menyebarkannya kepada manusia. Walau guru beliau Jamal Al-Afghani adalah sebagai orang pertama yang mengobarkan percikan pemikiran dalam jiwanya, akan tetapi Imam Muhammad Abduh sebagai mana diungkapkan Doktor. Mohammad Imarah, adalah seorang arsitektur terbesar dalam gerakan pembaharuan dan reformasi atau sekolah pemikiran modern. Melebihi guru beliu Jamaluddin Al-Afghani.Muhammad Abduh memiliki andil besar dalam perbaikan dan pembaharuan pemikiran Islam kontemporer.

Pemikiran dibidang pendidikan dan pengajaran umum:
1)      Perlawanan terhadap taqlid dan kemadzhaban.
2)      Perlawanan terhadap buku yang tendensius, untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan pemikiran rasional dan historis.
3)      Reformasi al-Ahzar yang merupakan jantung umat Islam. Jika ia rusak maka rusaklah umatnya, dan jika ia baik maka baik pula umat Islam
4)      Menghidupkan kembali buku-buku lama untuk mengenal intelektualisme Islam yang ada dalam sejarah umatnya. Dan mengikuti pendapat-pendapat yang benar disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Daftar Pustaka:
Ali, Mukti. 1995. Alam pikiran islam modern di timur tengah. Jakarta:  Jambatan.
_________1990.Ijtihad Dalam Pandangan Muhammad Abduh, Ahmad Dahlan Dan Ahmad Iqbal. Jakarta: Bulan Bintang.
Amir Aziz, Ahmad. 2009. Pembaharuan Teologi, perspektif moderism muhammad abduh dan neo-moderism fazlur rahman. Yogyakarta : Teras
Hanafi, A. 2001. Pengantar Theology Islam. Jakarta : Al husna Zikra.
Hasan, Ilyas. 1994. Para Perintis Zaman Baru Islam. Bandung : Mizan
Nasution, Harun, Muhammad Abduh dalam Teologi Rasional Mu’tazilah, Universitas Indonesia, 1981, Jakarta.
http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/05/01/pemikiran-pendidikan-muhammad-abduh/





Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 3:37 pm Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: