Rouf 'Azmi Kontroversial Hari Valentine bagi Umat Muslim | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Sunday 12 February 2012

Kontroversial Hari Valentine bagi Umat Muslim




Menjelang tanggal 14 Februari 2012 di Indonesia yang mayoritas beragama islam banyak kita temukan toko-toko swalayan menyediakan; bunga- bunga berwarna merah, kartu-kartu ucapan selamat yang umumnya berlogo cheo pad (dewa cinta dalam keyakinan romawi kuno), hotel-hotel dan restoran mewah menyediakan paket valentine, siaran radio dan televisi disusun sedemikian rupa untuk memeriahkan hari valentine.


Apa tanggapan kita sebagai umat muslim tentang fenomena yang terjadi?? apakah ini adalah sebuah tradisi islam?? kalau bukan tradisi islam kenapa orang yang mengaku dirinya islam ikut merayakannya??? lalu bagaimana solusinya agar umat islam tidak banyak yang mengikuti tradisi yang sebenarnya itu bukan tradisi dari umat islam itu sendiri.

Bagi umat islam yang belum mengerti asal usul valintine akan kami jelaskan apa itu valentine dan bagaimana asal-usulnya agar kita semua umat islam tidak terjerumus kedalam lembah kehancuran moral umat beragama.

Sejarah Hari Valentine

Beberapa referensi menjelaskan bahwa hari valentine adalah hari kasih sayang bangsa romawi yang menganut Animisme yang dirayakan semenjak 17 abad yang silam, sebagai ungkapan kasih sayang dewa.
Peringatan ini berasal dari sebuah legenda bahwa Romelius pendiri kota Roma disusui oleh seekor serigala sehingga ia tumbuh menjadi orang yang berbadan kuat dan berakal cerdas.
Maka bangsa Romawi mengabadikan peristiwa tersebut pada pertengahan bulan Februari dengan prosesi perayaan sebagai berikut:
"Seekor anjing dan domba disembelih, lalu dipilih dua orang perjaka yang berbadan tegap untuk dilumuri tubuhnya dengan darah anjing dan domba. Setelah dilumuri darah anjing dan domba mereka dimandikan dengan air susu. Lalu diarak keseluruh penjuru kota sambil memegang cambuk yang terbuat dari kulit. Di sepanjang jalan para wanita romawi menyambut hangat lesatan cambuk ke tubuhnya, karena diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit dan mudah mendapat keturunan".

Hubungan Valentine dengah Perayaan di atas

Valentine adalah nama seorang penganut Kristen yang dibunuh oleh Claudius pada tahun 296 M. melalui sebuah penyiksaan karena dia pindah agama dari seorang penganut Animis Romawi menjadi seorang Kristiani.
Setelah bangsa Romawi memeluk agama Kristen mereka tidak membuang tradisi Animis tersebut tetapi menggantinya dengan memperingati hari kematian Valentine sebagai tokoh penyebar cinta dan damai dan prosesi peringatannya dimodifikasi menjadi:
"Mereka membuat sebuah perkumpulan massa, lalu menulis nama-nama wanita yang telah memasuki umur nikah pada lembar kertas, lalu digulung. Kemudian dipanggil seorang pemuda untuk mengambil satu kertas dan membukanya. Nama wanita yang tertulis dikertas tersebut akan menjadi pasangannya selama setahun, andai setelah satu tahun hidup bersama tanpa nikah mereka merasa serasi mereka melanjutkannya dengan pernikahan. Andai tidak ada keserasian maka pada hari valentine tahun mendatang mereka berpisah".
Perayaan ini ditentang oleh para tokoh agama saat itu dan mereka mengeluarkan larangan memperingatinya karena dianggap merusak akhlak para pemuda dan pemudi.
Tidak ada informasi yang jelas tentang siapa yang menghidupkan kembali tradisi ini. Beberapa cerita mengungkapkan bahwa di Inggris orang-orang memperingatinya sejak abad XV M.

Sikap Umat Muslim Tehadap Perayaan Hari Valentine

1.)  Dari asal-usulnya kita ketahui bahwa perayaan hari valentine adalah suatu upacara suci orang-orang Romawi yang Animis sebagai ungkapan cinta kepada dewa mereka. Tradisi ini adalah tradisi syirik tak ubahnya bagaikan ritual orang-orang Arab penyembah berhala mengungkapkan cinta berhala yang berada di sekeliling Ka'bah dengan cara mengelilinginya dalam keadaan telanjang tanpa memakai sehelai benangpun sambil bertepuk tangan dan bersiul, sebagaimana yang Allah jelaskan:
} وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِنْدَ البَيْتِ إِلاَّ مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوْقُوْا العَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ (
"Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".(Q.S. Al Anfaal: 35).
Lalu tradisi ini dihapus Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam setelah menaklukkan kota Mekkah dan membersihkannya dari kesyirikan, dan Allah mengancam orang-orang yang melakukannya dengan siksaan yang pedih.

2.) Kemudian umat kristen Romawi mengadopsi tradisi ini dengan merayakan kematian Valentine sebagai lambang penebar cinta dan damai, akan tetapi itu cuma slogan karena prosesi perayaannya tak lebih dari kesempatan mencari pasangan haram untuk setahun kedepan bagaikan kucing yang mencari pasangannya untuk musim kawin di bulan Februari. Dan ini bertentangan dengan ajaran Kristen sehingga para pendeta melarangnya. Wahai umat islam sadarlah! perayaan valentine adalah bid'ah dalam agama Kristen dan dilarang untuk dirayakan pada awal masanya oleh para pendeta. Kenapa anda mau menghidupkannya kembali? Sungguh para pendeta tersebut lebih berakal daripada orang yang mengaku islam akan tetapi ikut merayakannya.

3.) Sebagain besar umat islam yang ikut merayakan valentine dengan saling berkirim kartu ucapan valentine atau menghadiahkan bunga mawar atau saling berkirim surat cinta atau ikut mengadakan atau hanya sekedar menghadiri acaranya. Umumnya mereka mengajukan alasan sebagai berikut:
a.) Para pemuda-pemudi beralasan bahwa mereka hanya memanfaatkan kesempatan valentine untuk mencari pasangan hidup yang setia.
b.) Para pria dan wanita yang sudah berumah tangga beralasan bahwa hari valentine adalah kesempatan untuk melanggengkan rumah tangga dengan saling mengungkapkan rasa cinta.
c.)Orang-orang yang memiliki teman sejawat, sekantor, seprofesi yang beragama Kristen beralasan bahwa hari valentine adalah kesempatan untuk mempererat hubungan.
Alasan yang mereka ajukan laksana menegakkan benang basah, sadar ataupun tidak mereka termasuk dalam ancaman sabda Nabi:
(( مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ ))
 Barang siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia dia adalah bagian dari kaum tersebut. H.R. Ahmad.
Maka orang islam yang ikut memeriahkan hari valentine sesungguhnya dia adalah bagian dari umat Nasrani atau bagian dari kaum Animis romawi kuno –na'uzubillah-.

Penulis berharab kita sebagai umat islam agar tidak kegi (bahasa jawa) dengan perayaan hari valentine. demikian tulisan kami semoga bermanfaat dan semoga kita selalu diberi perlindungan hidayah dari Alloh SWT. amin amin amin


Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 3:03 pm Kategori:

Comments
0 Comments