Rouf 'Azmi TUJUAN DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Thursday 11 October 2012

TUJUAN DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM


Disusun Oleh : Kharisma Ratu Suraya, Dkk 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi sejalan dengan tuntutan masyarakat.
Dunia pendidikan Islam di dunia masih dihadapkan pada berbagai persoalan-persoalan yang ada, mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat, sampai kepada persoalan guru, metode, kurikulum, dan lain sebagainya. Upaya dalam mengatasi masalah tersebut tentu masih dilakukan dengan berbagai upaya. Di sinilah peran filsafat dalam memperbaiki situasi pendidikan islam yang mengalami berbagai persoalan.
Salah satu faktor untuk memperbaiki pendidikan islam adalah dengan perbaikan kurikulum. Kurikulum merupakan sebuah acuan dalam proses pendidikan agar nantinya pendidikan tersebut dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Di dalam kurikulum tidak hanya dijabarkan serangkaian ilmu pengetahuan yang harus diajarkan oleh pendidik dan peserta didik, akan tetapi juga segala kegiatan yang bersifat kependidikan yang dipandang perlu, karena mempunyai pengaruh tentang anak didik. Misalnya oleh raga, kepramukaan, widya wisata, seni budaya, mempunyai pengaruh cukup besar dalam proses mendidik anak didik.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tujuan Pendidikan Islam
Setiap tindakan dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Dapat diketahui bahwa tujuan dapat berfungsi sebagai standar untuk mengakhiri suatu usaha, mengarahkan usaha yang dilalui, dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Selain itu tujuan dapat membatasi ruang gerak agar kegiatan yang dilakukan dapat terfokus pada apa yang telah dicita-citakan.
Sebagai suatu kegiatan yang terencana, pendidikan islam memiliki kejelasan tujuan yang hendak dicapai. Banyak dari para ahli yang mengkaji dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi tujuan pendidikan tersebut. Hal ini bisa dimengerti karena tujuan pendidikan mempunyai kedudukan yang amat penting.[1]
Semua tujuan pastilah membahas mengenai sasaran yang hendak dicapai dalam satu waktu tertentu. Demikian pula dalam pendidikan islam, dengan meneliti maksud dari beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadist, Para ahli kemudian mencoba merumuskan tujuan pendidikan islam. Prof. Dr. M. A’thiyah Al-Abrasyi menyimpulkan dalam satu kata bahwa tujuan pendidikan itu ialah fadhilah atau keutamaan.[2] Maksudnya adalah bahwa pendidikan dan pengajaran bukanlah untuk memenuhi otak peserta didik dengan berbagai macam ilmu yang belum mereka ketahui, akan tetapi tujuannya adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah, membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka dalam menghadapi kehidupan dengan ikhlas dan jujur. Al-Ghazali pun berpendapat bahwa tujuan dari pendidikan ialah mendekatkan diri kepada Allah SWT,  bukan mencari pangkat ataupun bermegah-megahan.[3]
Tujuan pendidikan islam menurut Kongres Pendidikan Islam sedunia di Islamabad pada tahun 1980, bahwa pendidikan harus merealisasikan cita-cita islami yang mencakup pengembangan kepribadian muslim yang bersifat menyeluruh secara harmonis berdasarkan potensi psikologis dan filosofis (jasmaniah). Manusia mengacu kepada keimanan dan ilmu pengetahuan secara seimbang sehingga terbentuklah muslim yang berjiwa tawakkal secara total kepada Allah SWT.[4] Hal ini diambil dari firman Allah dalam Q.S Al-An’am ayat 162 :
@è% ¨bΠÎAx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” ( Q.S Al-An’am : 162 )
Rumusan di atas juga sesuai dengan firman Allah SWT :
 Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×ŽÎ7yz ÇÊÊÈ
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”( Q.S Al-Mujaadalah : 11 ).
Dengan demikian tujuan pendidikan islam sama luasnya dengan kebutuhan manusia, baik masa kini maupun masa yang akan datang. Manusia tidak hanya memerlukan iman atau agama, akan tetapi manusia juga memerlukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan sebagai sarana untuk mencapai kehidupan spiritual yang baik di akhirat kelak.
Perumusan tujuan Pendidikan Islam harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspek, yaitu;
1.      Tujuan dan tugas hidup manusia
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan membawa tujuan dan tugas hidup tertentu. Tugas manusia berupa ibadah (sebagai Abdullah) dan tugas sebagai wakil Allah di muka bumi (Khalifatullah).
2.      Memperhatikan sifat-sifat dasar manusia, yaitu konsep tentang manusia bahwa ia diciptakan sebagai khalifah Allah di muka bumi, serta untuk beribadah kepada-Nya.
3.      Tuntutan masyarakat
Tuntutan masyarakat baik berupa pelestarian nilai-nilai budaya yang telah melembaga dalam kehidupan suatu masyarakat, maupun pemenuhan terhadap tuntutan kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dan tuntutan dunia modern.
4.       Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam
Dimensi kehidupan ideal Islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia, untuk mengelola dan memanfaatkan dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat serta mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan di akhirat yang lebih membahagiakan. Manusia dituntut agar tidak terbelenggu oleh rantai kekayaan duniawi atau materi yang dimiliki. Namun demikian, kemelaratan dan kemiskinan dunia harus diberantas, sebab kemelaratan dunia bisa menjadikan ancaman yang menjerumuskan manusia pada kekufuran. Dimensi tersebut dapat memadukan antara kepentingan hidup  duniawi dan ukhrowi. Keseimbangan dan keserasian antara kedua kepentingan hidup ini menjadi daya tangkal terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari berbagai gejolak kehidupan yang menggoda ketentraman dan ketenangan hidup manusia, baik yang bersifat spiritual, sosial, kultural, ekonomis, maupun ideologis dalam hidup pribadi manusia.[5]
            Upaya dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin. Abdurrahman Saleh Abdullah dalam bukunya “Educational Theory, a Qur’anic Outlock” menyatakan, tujuan pendidikan Islam dapat dibagi menjadi  empat macam, yaitu :

Lanjut Baca: Klik Disini



Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 10:55 am Kategori:

Comments
1 Comments