Kota Madinah terletak ditengah-tengah daratan negara Arab
Saudi. Jarak antara kota makah dan madinah kurang
lebih 450 km. Kota tersebut merupakan kota suci kedua setelah Makkah Al Mukarramah, yang di kunjungi para jamaah haji seluruh umat muslim
di penjuru dunia. Dikatakan juga al-Madinah
Munawwaroh merupakan Kota Nabi, karena dikota inilah awal dari pemerintahan Rasulullah SAW. Bahkan menjadi pusat pemerintahan jaman Rasulullah SAW dahulu. Dikatakan pula Al Munawarah adalah kota yang bercahaya, karena dari kota Madinah ini cahaya Islam berkembang dengan pesat.[1] Daerah madinah telah lama dikenal sejak masa
jahiliyah, yakni sebelum kerasulan nabi Muhammad SAW. Daerah lama dan tua ini
mempunyai beberapa nama diantaranya sebagai bedrikut :
A. Al-Madinah
Al-Madinah atau al-Madinah al-Munawwaroh artinya kota yang bercahaya.[2] Nama ini
adalah nama yang paliang masyhur dan terkenal hingga hari ini. Nama ini
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri, sebagaimana termuat dalam hadits.[3] ”Dari Jabir bin Samrah
r.a. berkata, ” aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ” Sesungguhnya Allah menamakan Madinah dengan Thabah (yang baik) atau Thayyibah (yang suci). (HR. Muslim). Di dalam al-Qur’an nama kota ini diabadikan Allah pada surat al-Munafiqun ayat 8, yang artinya sebagai berikut “mereka berkata, sesungguhnya jika kita telah kembali ke al-Madinah....”
r.a. berkata, ” aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ” Sesungguhnya Allah menamakan Madinah dengan Thabah (yang baik) atau Thayyibah (yang suci). (HR. Muslim). Di dalam al-Qur’an nama kota ini diabadikan Allah pada surat al-Munafiqun ayat 8, yang artinya sebagai berikut “mereka berkata, sesungguhnya jika kita telah kembali ke al-Madinah....”
B. Yatsrib
Yatsrib merupakan nama pertama dan tertua untuk menunjukan nama Madinah.
yatsrib berasal dari nama salah seorang anak keturunan Nabi Nuh a.s. yang
mengembara dari daerah Babilonia, Irak dan kemudian tinggal di kawasan itu.
Dengan bermukimnya Yatsrib dan keturunannya disana maka tempat itu dinamakan
Yatsrib.[4]
Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah beliau
mengganti yatsrib menjadi madinah, karena kata yatsrib mempunya arti yang
kurang baik, yaitu “memaki” atau “yang kotor”. Namun di kalangan orang-orang
yang anti-Islam (kaum munafik) masih menyebutnya kota yatsrib. Al-qur’an
mengungkapkan hal tersebut dalam surat al-Ahzab ayat 13 :
“dan
(ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk
Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, Maka Kembalilah kamu". k ada
penjaga)". dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak
lain hanya hendak lari.”
C. Bait ar-Rasul
Bait ar-Rasul artinya “rumah rasulullah” dinamakan demikian karena
rosulullah bertempat tinggal di madinah. sejak beliau hijrah ke madinah hingga nabi
wafat, beliau tidak pernah pindah ketempat lain.[5] Inilah yang di isyaratkan al-Qur’an dalam
surat al-anfal. Ayat 5:
“sebagaimana tuhanmu menyeruhmu pergi dari
rumahmu dengan kenenaran.....”
D. Al-Iman
Kota ini disebut juga kota iman, karena penduduknya adalah orang-orang yang
mau menerima ajakan untuk beriman kepada Allah SWT. Penduduk madiahlah yang
menerima dan melindungi orang-orang mukmin dari kejahatan-kejahatan orang kafir
ketika mereka hijrah ke madinah. sebagaimana firman Allah SWT. Dalam al-Qur’an
surat al-Hasyr; 9 :
“dan orang-orang yang telah menempati kota
Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin),
mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan
mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang
muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.”
Jadi kota madinah disebut kota iman karena menerima
keimanan yang dibawa oleh Rasulullah, dan mereka tanpa pamrih membela
orang-orang yang telah beriman.
E. Dar al-Abror
Dar al-Abror artinya “tempat orang-orang yang
baik dan mulia”. Kota madinah bisa dinamakan Dar al-Abror karena madina
merupakan tempat tinggal dan di makamkannya orang-orang yang baik. Yaitu makam
jasad suci manusia nomor satu, Muhammad Rasulullah Saw dan dimakamkan pula putri Rasulullah Saw, Sayidah
Fatimah Zahra as yang makamnya di kota ini dirahasiakan hingga kini. Selain
Sayidah Fatimah Zahra as, ada juga manusia-manusia suci lainnya seperti imam
generasi kedua Ahlul Bait as, Imam Hasan as, imam generasi ketiga, Imam Ali
Zainal Abidin as, imam generasi kempat, Imam Jafar Shadiq as, dan imam generasi
kelima, Imam Muhammad Al-Bagir as.[6]
F. Al-Habibah
Kota al-Habibah
artinya yang dicintai atau disenangi. Kota ini merupakan kota kecintaan
Rasulullah saw sehingga Rasulullah saw pernah berdo’a,
اَللَّهُمَّ حَبِّبْ
اِلَيْنَاالْمَدِيْنَةَكَحُبِّنَامَكَّةَأَوْأشَدَّ
” Ya Allah, jadikanlah kami
mencintai kota Madinah sebagaimana kami mencintai kota Mekkah atau
melebihihinya”.
Kota madinah ini di do’akan nabi Muhammad SAW. agar menjadi kota yang
disenangi dan di cintai orang mukmin, sehingga kota madinah sekarang ini
dikunjungi oleh umat islam dari seluruh penjuru dunia.
G. Dar al-Hijrah
Dar al-Hijrah artinya “kota tempat
hijrah.” Disebut
demikian karena kota ini merupakan tempat hijrahnya Rasulullah saw dan para
sahabatnya untuk mempertahankan dan mengembangkan agama
islam.
H. Al-Haram
Kota madinah disebut juga dengan “kota haram”.
Status kota madinah menjadi tanah haram diawali ketika Nabi Muhammad SAW.
menentukan batas-batasannya.[7] Di dalam
hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “sesungguhnya nabi
Muhammad telah menjadikan Mekah sebagai tanah Haram dan didoakan penduduknya.
Dan aku menjadikan madinah Tanah Haram sebagaimana nabi Ibrahim menjadikan
Mekah Tanah Haram. Aku pun mendoakan penduduk madinah sebagaimana nabi Ibrahim
mendoakan penduduk madinah.
Awal kota madinah dinamai menjadi kota haram
terjadi pada tahun keenam Hijrah (629 Masehi), yaitu sebelum penaklukan daerah
khoibar pada tahun ketujuh hijrah (630 Masehi), dan pengharaman itu dinyatakan
melalui berbagai hadits Rosulullah SAW sebagaimana tersebut diatas.
Sesuai dengan kedudukan Madinah sebagai Tanah
Haram maka orang kafir dilarang memasuki kawasan Tanah Haram itu. Larangan ini
direalisasikan oleh Rosulullah SAW sendiri sesuai dengan firman Allah SWT.
Dalam al-Qur’an surat al-Hasyr;2-3 :
“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir
di antara ahli kitab[8]
dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak
menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng
mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah mendatangkan
kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah melemparkan
ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan
tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (Kejadian
itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai wawasan.”
“dan jika tidaklah karena Allah telah
menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di
dunia. dan bagi mereka di akhirat azab neraka.”
Dengan demikian madinah tidak boleh didiami
oleh orang kafir baik yahudi maupun lainnya. Karena yang boleh tinggal di
mainah hanyalah orang islam. Adapun batas-batas tanah haram madinah, menurut
riwayat abu hurairah adalah sekitar radius 12 mil14 dari masjid
nabawi baik kearah utara, selatan barat dan timur.[9]
KESIMPULAN
Madinah atau Madinah Al Munawwarah: مدينة
رسول الله atau المدينه,
adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota
yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Di sana terdapat
Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dewasa
ini, penduduknya sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini
menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam menyebar ke seluruh jazirah Arabia lalu ke
seluruh dunia. Madinah al munawaroh mempunyai beberapa nama antara lain Yatsrib, Bait ar-Rasul, al-Iman, Dar al-Abror,
al-Habobah, Dar al-Hijrah, dan al-Haram. Dari nama-nama kota tersebut yang
termashur hingga kini adalah nama yang dikenal dengan sebutan madinah
al-Munawarah.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Muslim. 1999. Tapak Sejarah
Seputar Mekah-Madinah. Jakarta: Gema insani Press.
http://naghin2009.blogspot.com/2009/03/madinah-al-munawarah-kota-yang.html, diakses pada hari selasa 28–Juni-2011
jam 21:30.
[1] https://www.facebook.com/note.php?note_id=79747483715, diakses pada hari senin 27-Juni-2011 jam
22:00.
[1] http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=20918&Itemid=69 diakses pada hari rabu 29-Juni-2011 jam 08:45
YPPA.2005.Al-Quran dan Terjemahannya
al-Hikmah. Bandung: Diponegoro.
[1] http://naghin2009.blogspot.com/2009/03/madinah-al-munawarah-kota-yang.html, diakses pada hari selasa 28–Juni-2011
jam 21:30.
[2] https://www.facebook.com/note.php?note_id=79747483715, diakses pada hari senin 27-Juni-2011 jam
22:00.
[3] Nasution, Muslim. Tapak Sejarah Seputar Mekah –
Madinah. hal. 63
[4] Ibid., hlm. 64
[5] Ibid., hlm. 65
[6] http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=20918&Itemid=69 diakses pada hari rabu 29-Juni-2011 jam 08:45
[7] Nasution, Muslim. Tapak Sejarah Seputar Mekah – Madinah.
hal. 68
[8] Alqur’an dan terjemahnya al-Hikmah, Hal.,545 dijelaskan Yang dimaksud dengan ahli kitab ialah
orang-orang Yahudi Bani Nadhir, merekalah yang mula-mula dikumpulkan untuk
diusir keluar dari Madinah.