Rouf 'Azmi Lanjut Baca [teori terbentuknya Alam] | Kumpulan Makalah Perkuliahan

Wednesday 3 February 2010

Lanjut Baca [teori terbentuknya Alam]

Baca Paragraf Sebelumnya: Klik Disini

1.       Teori Nebular/Awan Debu/Kabut
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Kant dan Ferre Simon De Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula terdapat kabut gas dan debu atau yang disebut dengan nebula. Kabut gas ini sebagian besar terdiri dari hydrogen dan sedikit Helium. Nebula ini mengisi alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar secara perlahan. Semakin lama putaran tersebut semakin cepat sehingga bagian tengah kabut berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, planet-planet, dan benda lainnya.[4]
Carl Font Wisaiker juga mengemukakan bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih 5000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemanpatan. Pada proses pemanpatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas memipih dan membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah itu kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Terlepas dari itu, bagian luar berpusing sangat cepat, sehingga terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi sturuktur alam semesta.
2.       Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar pertama kali dikemukakan oleh astronom Inggris bernama Lyttleton. Menurut teori ini, dimungkinkan dahulu matahari merupakan pasangan bintang kembar. Dikarenakan suatu hal maka salah satu bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang satunya (matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.[5]
3.       Teori Ledakan
Teori ini disebut dengan teori Big Bang. Gamo Alfhor dan Herman mengatakan pada saat ledakan maha dahsyat itu terjadi, semua materi terlempar ke seluruh jagat raya ke semua arah yang kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi, karena tidak mungkin materi seluruh alam itu berkumpul di suatu tempat dalam ruang tanpa gaya grafitasi yang sangat kuat. Maka disimpulkan kemudian bahwa "Ledakan Besar" itu terjadi ketika seluruh materi Cosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi. Alam semesta lahir dari singolaritas fisis dengan keadaan ekstern.
4.       Teori Planetesimal
Thomas C. Chamberlin dan Fores R. Molton mengemukakan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang yang sebagian dari masa matahari itu tertarike arah bintang. Pada saat bintang menjauhi matahari, sebagian massanya jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian yang lain terhambur ke ruang

  angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetisimal yang kemudian menjadi struktur alam semesta.
5.       Teori Creatio Continua/Steady State Theory
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini alam semesta selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak bermula dan tidak akan berakhir. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih banyak daripada yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah yang mengakibatkan pengembangan alam semesta.[6]
B.     Alam Semesta dalam Perspektif Al-Qur'an
Apabila umat islam mau menelaah akan isi Al-Qur’an, niscaya ada ayat-ayat yang menerangkan kejadian alam semesta secara ilmiah. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an :
tPöqtƒ ÈqôÜtR uä!$yJ¡¡9$# ÇcsÜŸ2 Èe@ÉfÅb¡9$# É=çGà6ù=Ï9 4 $yJx. !$tRù&yt/ tA¨rr& 9,ù=yz ¼çnßÏèœR 4 #´ôãur !$oYøŠn=tã 4 $¯RÎ) $¨Zä. šúüÎ=Ïè»sù ÇÊÉÍÈ
Artinya :
“ (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.” (Q.S Al-Anbiya :104)
Ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tatkala Allah SWT membuat langit, bermula dari wujud benda yang sempit, kemudian dengan Iradat dan kekuasaan Allah, ia meluas. Kejadian semacam ini akan diulangi nanti di hari kiamat, yaitu langit akan dikembalikan sempit/ringkas lagi sebagaimana asal mulanya.[7] Penyempitan alam semesta ini sudah mulai terjadi dengan semakin mendekatnya 2 galaksi besar, yaitu galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda. Galaksi ini saling mendekat dengan kecepatan 1,92 juta km/jam.[8]
Dari berbagai teori yang sudah disebutkan di atas, tidaklah mungkin semuanya benar. Hanya ada beberapa teori yang dimungkinkan benar. Untuk itu penulis mengantarkan sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an :
óOs9urr& ttƒ tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. ¨br& ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur $tFtR%Ÿ2 $Z)ø?u $yJßg»oYø)tFxÿsù ( $oYù=yèy_ur z`ÏB Ïä!$yJø9$# ¨@ä. >äóÓx« @cÓyr ( Ÿxsùr& tbqãZÏB÷sムÇÌÉÈ
Artinya :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
            Kata “Fatq” di sini berarti sobek atau pisah. Secara hukum alam bahwasanya sesuatu benda yang pecah, biasanya ada tenaga yang memecahkannya. Oleh karena itu dapat dimungkinkan bahwa terjadinya fatq atau pisahnya bumi dari langit disebabkan adanya tenaga dahsyat yang meledak. Dengan tenaga tersebut, membuat benda yang akan membentuk alam semesta seperti bumi, terpisah dari benda langit tadi.
Al-Qur'an tidak menjelaskan secara detail bagaimana terjadinya pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan di atas tentang perpaduan alam semesta ini dibenarkan oleh para ilmuwan yang telah terkenal dengan teori ledakan besar atau Big-Bang.
Juga tentang meluasnya alam semesta, Al-Qur'an mengungkapkan dalam surat Adz-Zariyah ayat 47.
"Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskan / mengembangkannya"
Dewasa ini, meluasnya alam semesta dikenal dengan istilah "The Expanding Universe". Seperti diketahui bahwa alam semesta yang penuh dengan gugusan bintang dan galaksi tersebut berjutaan tahun cahaya dari bumi. Edwin P. Hubble merumuskan bahwa galaksi-galaksi tersebut disamping berotasi juga bergerak menjauhi bumi, sebelumnya penemuan tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan, tapi lama-kelamaan bisa diterima oleh banyak ilmuwan. Menurut "The Expanding Universe" alam semesta bersifat seperti balon atau gelombang karet yang sedang ditiup ke segala arah dengan kecepatan luar biasa. Ini sesuai dengan pemaparan Al-Qur'an dalam surat Al-Ghasyiyah ayat : 17-18.
"Tidakkah mereka memperhatikan bagaimana unta diciptakan dan langit ditinggikan".
Kekuatan yang terlibat dalam pembangunan alam ini tidak dapat dibayangkan, yaitu kira-kira terdiri dari 10.000 milyar bintang yang masing-masing massanya sekitar massa matahari.[9]

C.     Mengenal Isi Alam Semesta
Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang jauh dari bayangan kitaIsi alam semesta sendiri cukup beragam, bukan hanya apa yang bisa terlihat. Dari yang terdeteksi, ternyata alam semesta ini 5% terdiri dari materi (atom yang membentuk bintang, gas, debu, dan planet). Dan ada 25 % dari alam semesta yang terisi oleh materi gelap, partikel baru yang bahkan beum bisa dideteksi oleh laboratorium manapun di bumi ini. Sementara 70% alam semesta diisi oleh energi gelap, yang terdistribusi merata dan energi ini pun masih menjadi sbeuah misteri yang tak terpecahkan bagi dunia sains. Energi gelap diperkirakan merupakan energi vakum yang tak terpisahkan dari ruang waktu atau mungkin bisa juga sesuatu yang jauh lebih eksotik dari itu.[10]
Dari sini, penulis akan memaparkan sedikit dari sekian banyak materi yang ada di alam semesta ini, di antaranya :
1.      Galaksi
Banyak macam-macam galaksi yang ada di alam semesta ini, akan tetapi hanya dua galaksi yang akan disampaikan dalam makalah ini, di antaranya[11]:
a.       Galaksi Bimasakti
Galaksi bimasakti adalah galaksi spiral besar yang termasuk dalam tipe Hubble SBbc. Total massa dari galaksi ini sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif atau yang sering disebut dengan black hole.
b.      Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Andromeda memiliki nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit. Galaksi ini baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang-bintang redup di tepian galaksi Andromeda. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang. Saat ini galaksi Andromeda bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 533,33 km/detik dan diperkirakan 2 milyar tahun kemudian kedua galaksi ini akan saling bertabrakan.
2.      Asteroid
Alam semesta memiliki banyak asteroid, di antaranya :[12]
a.       Ceres
Asteroid terbesar saat ini adalah Ceres. Massa asteroid ini setara 
dengan sepertiga massa sabuk asteroid. Karena sangat besar, obyek ini memiliki kekuatan gravitasi untuk menarik dirinya sendiri. Ceres juga disebut sebagai ‘planet kerdil’ layaknya Pluto. Setelah menengok asteroid Vesta, Dawn akan berkunjung ke Ceres yang diperkirakan sampai pada 2015 untuk mempelajari komposisinya serta mencari tahu kemungkinan adanya cairan di bawah permukaannya.
b.      Baptistina
Baptistina merupakan nama salah satu keluarga termuda asteroid di sabuk asteroid. Menurut model komputer, asteroid ini muncul 160 juta tahun silam dengan ukuran diameter 60km dan 170km. Salah satu batu ini menghantam Bumi 65 juta tahun silam dan membantu kepunahan dinosaurus. Sisa hantaman asteroid ini terkubur di semenanjung Yucatan dan Teluk Meksiko.
c.       Kleopatra
Percaya atau tidak, banyak asteroid yang memiliki bulan, bahkan beberapa di antaranya memiliki dua satelit. Salah satunya adalah Kleopatra yang memiliki dua bulan bernama Alexhelios dan Cleoselene. Asteroid metalik ini memiliki bentuk yang tak lazim, yakni tulang anjing, dengan ukuran panjang, tinggi dan lebar 217x94x81 kilometer. Sedangkan bulan-bulan asteroid ini memiliki ukuran diameter 5 km dan 3 km.
d.      Themis
Asteroid besar ini menjadi benda langit pertama yang diketahui memiliki es di permukaannya. Pada tahun 2009, penyelidikan menggunakan cahaya inframerah memastikan keberadaan es serta karbon atau molekul organik. Karakteristik ini membuat Themis menjadi kandidat kuat penghantar air dan karbon pada permukaan Bumi muda yang panas dan kering, empat miliar tahun silam.

3.      Bintang
Ada beberapa versi pengklasifikasian bintang, berikut pengklasifikasian bintang menurut Angelo Secchi (1863): [13]
a.       Kelas Spektra O
Berwarna biru, temperatur > 30.000 K, garis-garis He terionisasi, garis N terionisasi 2x, garis Si terionisasi 3x, garis H tampak tapi lemah.
Contoh bintang : Alnitak, Bintang 10 Lacerta
b.      Kelas Spektra B
Berwarna biru, temperatur 11.000 – 30.000 K, garis He netral, garis Si terionisasi 1 atau 2 x, garis O terionisasi, garis H tampak lebih jelas ketimbang kelas O.
Contoh bintang : Rigel, Spica.
c.       Kelas Spektra A
Berwarna biru, temperatur 7.500 – 11.000 K, garis H sangat kuat, garis Mg, Si, Fe, dan Ca terionisasi 1x, garis logam netral tampak lemah.
Contoh bintang : Sirius, Vega
d.      Kelas Spektra F
Berwarna biru keputih-putihan, temperatur 6.000 – 7.500 K, garis H lebih lemah dari kelas A, garis Ca, Fe, Cr terionisasi 1x, garis Fe dan Cr netral. Contoh bintang : Canopus, Procyon.
e.       Kelas spectra G
Berwarna putih kekuning-kuningan, temperatur 5.000 – 6.000 K, garis H lebih lemah, garis Ca terionisasi, pita molekul G-Band sangat kuat.
Contoh bintang : Capella, Matahari.
f.       Kelas spectra K
Berwarna jingga kemerah-merahan, temperatur 3.500 – 5.000 K, garis H sangat lemah, garis logam netral mendominasi, Pita Titanium Oksida tampak.
Contoh bintang : Arcturus, Aldebaran.
g.      Kelas spectra M
Berwarna merah, temperature 2.500 – 3.000 K, pita molekul Titanium Oksida sangat mendominasi, garis logam netral tampak dengan jelas..
Contoh bintang : Betelgeuse, Antares.
4.      Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis. Komet berasal dari bahasa Yunani, yang artinya rambut panjang. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Kita sering menyebut komet sebagai bintang berekor. Sebetulnya pernyataan bintang disini tidak tepat karena komet terbentuk dari es dan debu. Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:[14]
a.        Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan  gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b.      Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
D.    Anggota-Anggota Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, dan meteor-meteor, komet-komet, debu, gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan ini bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari merupakan salah satu dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat Bhima Sakti.[15]
Clausius Ptolomeus berpendapat bahwa bumi adalah pusat daripada alam semesta. Ptolomeus berpendapat bahwa bumilah yang menjadi pusat alam, sedangkan yang lainnya berputar mengelilingi bumiHal ini dapat dibuktikan dengan mata telanjang bahwa matahari dan planet-planet yang lain mengelilingi matahari dan berputar dari arah timur ke arah barat. Teori ini sering disebut dengan Geosentris.[16] Tidak tanggung-tanggung, teori ini diakui dan bertahan kurang lebih 18 abad.
Pada waktu itu orang Yunani sudah dapat mengenal 5 buah planet, yakni Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Merkurius dan venus disebut planet dalam, sedangkan Mars, Yupiter dan saturnus disebut planet luar. Disebut planet dalam karena planet tersebut berada di antara bumi dan matahari, dan disebut planet luar karena planet tersebut dalam orbitnya mengelilingi bumi lebih jauh daripada matahari.
Pada akhir abad ke-17, Nicolas Copernicus yang merupakan seorang astronom dari Prussia menentang pendapat geosentris tersebut. Ia menganggap bahwa matahari lah yang menjadi pusat tata surya. Bumi beserta planet-planet lainnya mengelilingi matahari secara beraturan. Teori ini yang disebut dengan Heliocentris.[17] Walaupun teori ini awalnya ditertawakan oleh gereja, akan tetapi lambat laun teori ini diterima dan diakui oleh berbagai ilmuwan. Al-Qur’an sendiri menjelaskan bahwa matahari tidak mengitari bumi, akan tetapi berputar tetap pada tempatnya (rotasi).

ߧôJ¤±9$#ur ÌøgrB 9hs)tGó¡ßJÏ9 $yg©9 4 y7Ï9ºsŒ ãƒÏø)s? ÍƒÍyèø9$# ÉOŠÎ=yèø9$# ÇÌÑÈ
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Yasin : 38)
Tidak perlu diragukan lagi bahwa teori heliocentris lah yang paling sesuai dengan Al-Qur’an. Dengan berbagai tekhnologi yang sudah ada pada saat ini, para astronom zaman modern juga berargumen bahwa mataharilah yang menjadi pusat tata surya.
E.     Struktur Matahari
Matahari merupakan salah satu bintang di dalam Galaksi Bima Sakti yang mempunyai fungsi dan peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Hal itu disebabkan matahari merupakan bagian dari tata surya yang mempunyai ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar, sehingga matahari mempunyai pengaruh yang sangat besar pula terhadap benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya.
Menurut J.R Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari.[18] Sedangkan menurut Dr. Bethe, temperatur matahari yang sangat tinggi disebabkan oleh adanya reaksi inti di dalam tubuh matahari. Ia berpendapat bahwa dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom-atom di dalam tubuh matahari akan kehilangan elektron-elektronnya sehingga menjadi inti atomyang bergerak ke berbagai arah dengan kecepatan yang sangat tinggi dan menimbulkan tumbukan antarinti atom yang menyebabkan penghancuran sebagian massanya (Massa Defect) dan berubah menjadi energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke berbagai arah.
Matahari mempunyai garis tengah sekitar 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya sekitar 332.000 kali bumi, volumenya diperkirakan 1.300.000 kali bumi dan temperatur di permukaannya sekitar 6.0000C, sedangkan temperatur di pusatnya sekitar 15.000.000 0 C.
Secara garis besar, struktur matahari terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut :[19]
a.       Atmosfer Matahari
Atmosfer Matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, yang terdiri atas dua lapisan yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer Matahari bagian bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis karena seringkali muncul tonjolon cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian lebih dari 200.000 km yang disebut Prominensa (Protuberans). Korona adalah lapisan atmosfer matahari bagian atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang berwarna putih atau kuning kebiruan dan mempunyai ketebalan mencapai ribuan kilometer.
Lapisan kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak dapat terlihat jelas dari bumi, sebab tingkat terangnya lebih rendah daripada lapisan permukaan Matahari. Atmosfer Matahari (Kromosfer, Korona, dan Prominensa) hanya dapat terlihat jelas apabila bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan ketika terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan menggunakan alat Koronagraf.
b.      Fotosfer Matahari
Fotosfer Matahari adalah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari seringkali terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km, bahkan ada yang berdiameter lebih besar daripada diameter bumi dengan kedalaman sekitar 800 km yang disebut umbra. Di sekeliling umbra biasanya terdapat lingkaran yang lebih terang disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara keseluruhan dinamakan Sun spots. Pergeseran sun spots pada permukaan fotosfer matahari dapatlah dijadikan acuan atau bukti yang kuat tentang gerakan rotasi matahari yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas).
c.       Barisfer atau inti Matahari
Inti Matahari, adalah bagian dari matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter sekitar 500.000 km dan temperatur sekitar 15.000.0000 C. Pada barisfer berlangsung reaksi inti beranting putar yang menyebabkan terjadinya sintesa hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai katalisatornya.
Matahari tidaklah dalam keadaan statis, akan tetapi selalu bergerak baik secara individu maupun sistem. Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri atas gerak rotasi dan revolusi. Rotasi Matahari, adalah gerakan matahari berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas). Revolusi Matahari, adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti.[20]
Tatkala merujuk di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa matahari bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Q.S Al-Anbiya’ : 33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Q.S Yasin : 38)
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman modern saat ini. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
F.      Struktur Bumi
Sebelum kepada pembahasan yang lebih mendalam, kita buka terlebih dahulu salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya :
t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur Èd,ysø9$$Î/ ( âÈhqs3ムŸ@øŠ©9$# n?tã Í$pk¨]9$# âÈhqs3ãƒur u$yg¨Y9$# n?tã È@øŠ©9$# (
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (QS. Az-Zumar: 5)
Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.
Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan tersebut benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.
Menurut penelitian para ahli, lapisan bumi ini berlapis 7. Ternyata sebelum itu Al-Qur’an sudah membicarakannya, tepatnya di dalam surat Ath-Thalaq ayat 12 :
ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ yìö6y ;Nºuq»oÿxœ z`ÏBur ÇÚöF{$# £`ßgn=÷WÏB ãA¨t\tGtƒ âöDF{$# £`åks]÷t/ (#þqçHs>÷ètFÏ9 ¨br& ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖƒÏs% ¨br&ur ©!$# ôs% xÞ%tnr& Èe@ä3Î/ >äóÓx« $RHø>Ïã ÇÊËÈ


Artinya :
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (Q.S Ath-Thalaq : 12)
Para ahli fisika dalam bidang kebumian (Geophysics) telah menemukan sekaligus memberikan pembuktian ilmiah mengenai apa yang tercantum dalam Al-Qur’an, bahwa struktur bumi memang tersusun atas tujuh lapisan. Lapisan itu antara lain:
1.      Lapisan Atas Kerak Bumi
2.      Lapisan Bawah Kerak Bumi
3.      Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
4.      Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
5.      Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
6.      Lapisan Luar Inti Bumi
7.      Centrosphere (Inti Bumi)
Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukaan bumi terdapat lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri dari kulit atau lithosfer dan bagian inti disebut centrosfer.[21]
1.      Lithosfer
Lithosfer memiliki tebal 20 mil atau sekitar 30.000 meter. Ini merupakan bagian yang vital bagi kehidupan manusia, yakni berupa benua dan pulau-pulau yang ditempati manusia.
2.      Centrosfer
Centrosfer adalah lapisan yang terdapat dibawah lithosfer. Centrosfer terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: inti dalam, tebalnya 815 mil, inti luar tebalnya 1360 mil, dan bagian mantel tebalnya 1800 mil.
3.      Hidrosfer
Hidrosfer terdiri dari sebagian besar dari samudera dan lautan. Yang termasuk hidrosfer adalah semua bentuk air yang ada diatas muka bumi. Perbadingan antara lautan dan daratan kira-kira sekitar  72% dibanding 28%, 72% muka bumi berupa air, sedangkan 28%nya berupa daratan.
4.      Atmosfer
Di dalam Al Quran, sifat dalam penciptaan atmosfer ini dijelaskan: “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Surat al-Anbiya: 32).
Dalam surat lain juga disebutkan :
"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." (QS. Fushilat: 11-12)
Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut: Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut troposfer. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut stratosfer. lapisan ozon adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut mesosfer. Termosfer berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut Ionosfer. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan Eksosfer.
Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12, "… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." Dengan kata lain, ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya, dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya. Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah bahwa atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir.[22]
Adalah sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu.
G.    Perjalanan Manusia Ke Luar Angkasa
Perjalanan  manusia ke angkasa luar belumlah lama berselang. Peristiwanya terjadi 51 tahun lalu, tepatnya pada 12 April 1961 dimana kosmonaut Uni Soviet yang bernama Yuri Gagarin merupakan orang pertama yang mengorbit Bumi selama 108 menit dengan pesawat ruang angkasa yang bernama Vostok 1. Hal ini mengikuti tren positif sebelumnya yaitu kesuksesan program satelit ruang angkasa Sputnik pada tahun 1957 yang dilakukan oleh uni soviet.
Melihat kesuksesan yang didapatkan Uni Soviet, Amerika merasa tertantang dan menargetkan sebuah misi yang lebih tinggi yaitu mendaratkan manusia di bulan, demi melancarkan misinya ini amerika mendatangkan ahli roket Jerman yang pada perang dunia kedua yaitu Wehrner von Braun. Setelah rangkaian misi percobaan roket tidak berawak, Amerika Serikat baru dapat mengirimkan misi berawak ke luar angkasa pada tahun 1968, dengan peluncuran Apollo 7. Ironisnya pada tahun yang sama, perintis penerbangan berawak ke luar angkasa, dengan kesuksesanya tersebut Wernher von Braun yang diangkat menjadi direktur pusat penerbangan Marshall milik NASA, pada akhir tahun 60-an itu bertanggung jawab untuk pengembangan roket pengangkut Saturn lima. Inilah roket superbooster yang mampu menerbangkan manusia ke bulan.[23]
Impian manusia menginjak bulan terwujud pada tanggal 20 Juli tahun 1969. komandan modul pendarat Edwin Aldrin melaporkan sukses pendaratan ke stasiun bumi. Komandan misi pendaratan di bulan, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menginjak permukaan bulan, Armstrong menandai sukses AS mengungguli Uni Sovyet dalam misi ke bulan. Perang dingin yang mewarnai persaingan teknologi ruang angkasa, berubah menjadi dorongan positif bagi perkembangan teknologi itu sendiri. Namun persaingan memang tidak berhenti sampai di situ. Misi pendaratan manusia di bulan dilanjutkan, dan menjadi tulang punggung misi ruang angkasa AS. Terakhir pendaratan awak Apollo 17 di bulan pada tanggal 12 Juli 1972. Setelah itu perlombaan misi ruang angkasa berawak nampak surut. Digantikan oleh misi yang lebih bersifat ekonomi dan penelitian. Bulan tidak lagi jadi obyek menantang bagi misi berawak luar angkasa. Planet-planet yang jauh, seperti Mars misalnya menjadi lebih menantang untuk dijelajahi dengan misi penelitian tidak berawak.[24]
H.    Penanggalan Samsiah dan Qomariah
Penanggalan syamsiah merupakan penanggalan yang dihitungan menurut ukuran bumi mengitari matahari dimana dalam sekali putaran yaitu selama 365 seperempat hari.[25]  Penanggalan syamsiah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun berdirinya kerajaan Roma  yaitu pada tahun 753 SM, perhitungannya dibuat oleh Numa Pompilus dan dalam penanggalan ini telah terjadi beberapa kali perubahan yaitu pada Juni tahun 46 SM, yang dikoreksi oleh Sosigenes, lalu dilanjutkan pada Januari tahun 350 M, dan yang terakhir dikoreksi pada 15 Oktober 1582 menggunakan system Gregorian hingga sekarang, pengkoreksian ini terjadi karena adanya perbedaan dalam umur tahun.
Sedangkan sistem penanggalan qamariah merupakan suatu sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan terhadap bumi, kita telah mengetahui bahwasanya setiap malam bulan mengalami perubahan , hal ini sangat bermanfaat sekali bagi kita untuk  dijadikan hitungan (tanggal). Cahaya bulan nampak mulai dari sabit terkecil hingga purnama, kemudian kembali lagi ke titik sabit terkecil, dan dalam satu siklus ini memakan 29 setengah hari. Inilah yang disebut dengan satu bulan qomariah, kalau duabelas putaran bulan mengitari bumi berarti dua belas bulan yang disebut satu tahun.[26] Sistem penanggalan ini Pertama kali dipublikasikan pada bulan Sya’ban 17 Hijriyah (Agustus 638 M) dimasa khalifah Umar bin Khaththab, yaitu setelah menyadari akan pentingya kalkulasi ulang terhadap perhitungan yang sudah ada dimana terdapat nama-nama bulan akan tetapi nama tahun belum ada, dan akhirnya dinamakan dengan tahun hijrah.
Hitungan penanggalan qomariah lebih mudah diketahui oleh semua orang dari pada penanggalan syamsiah hal ini disebabkan akrena dengan peninggalan qomariah dapat langsung diamati oleh setiaporang , sekalipun orang awam, sedangkan penangalan syamsiah hanya dapat dihitung dan diketahui oleh para ahli falaq/astronomi saja. Pada dasarnya kedua sistem penanggalan ini dapat dipakai oleh umat muslim karena dengan menggunakan kedua penanggalan ini dapatlah membantu kita dalam melaksanakan ibadah, misalnya dalam penetuan bulan puasa, shalat ied, ibadah haji dan qurban menggunakan penanggalan qamariah, sedangkan dalam jadwal waktu shalat disusun dengan perhitunggan penanggalan syamsiah yang berlaku sepanjang masa. Kedua penanggalan ini pun sebernarmya telah disampaikan oleh Allah SWT kepada manusia secara tersurat yaitu pada Q.S Yunus ayat 5:
uqèd Ï%©!$# Ÿ@yèy_ š[ôJ¤±9$# [ä!$uÅÊ tyJs)ø9$#ur #YqçR ¼çnu£s%ur tAÎ$oYtB (#qßJn=÷ètFÏ9 yŠytã tûüÏZÅb¡9$# z>$|¡Åsø9$#ur 4 $tB t,n=y{ ª!$# šÏ9ºsŒ žwÎ) Èd,ysø9$$Î/ 4 ã@Å_ÁxÿムÏM»tƒFy$# 5Qöqs)Ï9 tbqßJn=ôètƒ ÇÎÈ
Artinya : “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui.




  
BAB III
KESIMPULAN

Segala hal yang ada dimuka bumi ini bukan terjadi secara kebetulan, namun segala yang ada di alam semesta ini telah telah dirancang dan diciptakan oleh Allah SWT sedemikian rupa. Semuanya telah tercantum dalam Al-Qur’an, seperti terbentuknya bumi, struktur bumi, lapisan-lapisan bumi, matahari, sistem tata surya, dan sebagainya. Semuanya telah direncanakan dan diatur oleh Allah dengan rapi dan teratur. Hanya saja, dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci dan detail. Oleh karena itu, tugas kita sebagai khalifah dimuka bumi ini, yakni mampu mengungkap segala hal yang ada dialam semesta ini sesuai dengan ayat-ayat Allah SWT yang agung.
Alam semesta ini sangatlah luas. Beberapa ahli mengemukakan bahwa di alam semesta ini hanya terdapat 5 persen materi, seperti bintang, planet, asteroid, dan sebagainya, sedangkan 20 persen berupa materi gelap dan 75 persen berupa energi gelap. Ini pun masih menjadi misteri oleh para ilmuwan yang belum bisa terpecahkan.
Matahari merupakan pusat tata surya yang mana semua bplanet dan benda-benda lain yang ada di dalam tata surya ini mengelilingi matahari. Inilah teori yang dikemukakan oleh Nicolas Copernicus. Teori ini disebut Heliocentris. Sebelumnya orang beranggapan bahwa bumilah yang menjadi pusat dari tata surya. Inilah yang dikenal dengan sebutan Heliocentris.
Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa langit dan bumi memiliki 7 lapisan. Para ilmuwan ternyata memiliki pendapat yang sama. mereka mengungkapkan bahwa atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, ozon, mesosfer, termosfer, ionosfer, dan eksosfer. Sedangkan 7 lapisan bumi itu adalah lapisan atas kerak bumi, lapisan bawah kerak bumi, lapisan teratas pita bumi, lapisan tengah pita bumi, lapisan bawah pita bumi, lapisan luar inti bumi, dan inti bumi.
Luasnya alam semesta ini membuat para ilmuwan penasaran dan ingin berjelajah dan berkeliling ke ruang angkasa. Akhirnya, pada tanggal 20 Juni 1969 Neil Amstrong berhasil mendarat di bulan. Ini merupakan pertama kalinya manusia bisa mendarat di sana. Pendaratan ke bulan juga dilakukan kembali pada tanggal 12 Juli 1972 menggunakan pesawat Apollo 17.
Dengan adanya ilmu tentang astronomi, maka ilmu penaggalan pun juga mulai muncul. Ilmu penanggalan ini sudah ada pada masa kerajaan roma, yaitu tahun 753 SM. Penanggalan ini disesuaikan menurut ukuran bumi mengitari matahari, sehingga disebut sebagai penanggalan syamsiah. Akan tetapi penanggalan ini terjadi perubahan dari masa ke masa dan yang terakhir dikoreksi pada tahun 1582. Sedangkan penanggalan Qamariah merupakan penanggalan yang disesuaikan menurut ukuran bulan mengitari bumi. Satu kali bulan mengelilingi bumi membutuhkan waktu 29 hari 6 jam (1 bulan), sedangkan satu kali bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365, 25 hari (1 tahun).


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
AlfiansyahPengertian dan Teori Terbentuknya Alam Semesta. http://www.sentra-dukasi.com/2012/03/pengertian-teori-terbentuknya-alam.html#.UGh3P9m9 yA4. Diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 23.53
AlfiansyahPergerakan, Fungsi, & Struktur Mataharihttp://www.sentra-edukasi.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul 16.14.
Aly, Abdullah. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Drs.Hamzah Johan Al-Batahany, Tahun Syamsiah dan Qomariyah dalam
El-Fandy, Muhammad Jamaluddin. 1992. Al-Qur’an tentang Alam Semesta. Jakarta: Bumi Aksara
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/teori-penciptaan-alam-semesta.html, diakses tanggal 28 September 2012 pukul 12.15 WIB.
IrfanMacam-macam Bintanghttp://irfan03134.wordpress.com/2011/09/29/ macam-macam-bintang/, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 20.13
Ivie. Kisah Perjalanan Alam Semesta. http://langitselatan.com. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2012 pukul 11.26.
Jasin, Maskoen.1992.  Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
KS, Mustafa. 1980. Alam Semesta dan Kehancuranya Menurut Alquran dan Ilmu Pengetahuan. Bandung: PT.Alma’arif
OjakSusunan Tata Suryahttp://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/susunan-tata-surya.html, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 21. 30
Perkembangan Misi Ruang Angkasa  Berawak dalam http://www.kelas-mikrokontrol.com/ jurnal/iptek/bagian-1/perkembangan-misi-ruang-angkasa-berawak.html diakses pada 26 september 2012 pukul 18.30Mustafa ks, Alam Semesta dan Kehancuranya Menurut Alquran dan Ilmu Pengetahuan, (Bandung: PT.Alma’arif, 1980), Hal.92
Samsir7 macam asteroid terunik di tata surya. http://samsirplagiatorzblogz. blogspot.com/ 2011/11/7-macam-asteroid-terunik-di-tata-surya.html, diakses tanggal 30 September 2012 pukul 20.13
Utomo, Yunanto Wiji. Bimasakti Akan Bertabrakan dengan Andromeda, Kiamat? http://sains.kompas.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul 00.32.
Yasin, Maskuri . 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada







LAMPIRAN

a.       Struktur matahari

b.      Struktur bumi


1.      Lapisan Atas Kerak Bumi
2.      Lapisan Bawah Kerak Bumi
3.      Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
4.      Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
5.      Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
6.      Lapisan Luar Inti Bumi
7.      Centrosphere (Inti Bumi)





[1] Musthafa K.S. Alam Semesta dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan. (Bandung:PT Al-Ma’arif 1979). Halaman 30.
[2] Ibid. halaman 32.
[3]Muhammad Jamaluddin El-Fandy, Al-Qur’an tentang Alam Semesta. (Jakarta:Bumi Aksara. 1992), halaman 54.
[4] Maskoen Jasin, Ilmu Alamiah Dasar. ( Jakarta:PT RajaGrafindo Persada. 1992). Halaman 106.
[5] Ibid. halaman 103.
[6] Maskoen Jasin, Ilmu Alamiah Dasar. ( Jakarta:PT RajaGrafindo Persada. 1992). Halaman 107.
[7] Musthafa K.S. Alam Semesta dan Kehancurannya menurut al-qur’an dan ilmu pengetahuan. (Pemalang:PT AL MA-ARIF. 1980). Halaman 29.
[8] Yunanto Wiji Utomo. Bimasakti Akan Bertabrakan dengan Andromeda, Kiamat? http://sains.kompas.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul 00.32.
[9] http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/teori-penciptaan-alam-semesta.html, diakses tanggal 28 September 2012 pukul 12.15 WIB.
[10] Ivie. Kisah Perjalanan Alam Semesta. http://langitselatan.com. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2012 pukul 11.26.
[12] Samsir. 7 macam asteroid terunik di tata surya. http://samsirplagiatorzblogz.blogspot.com/ 2011/11/7-macam-asteroid-terunik-di-tata-surya.html, diakses tanggal 30 September 2012 pukul 20.13
[13] Irfan. Macam-macam Bintanghttp://irfan03134.wordpress.com/2011/09/29/macam-macam-bintang/, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 20.13

[14] Ojak. Susunan Tata Suryahttp://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/susunan-tata-surya.html, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 21. 30

[15] Maskuri Yasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000). Halaman 81
[16] Musthafa K.S. Alam Semesta dan Kehancurannya menurut al-qur’an dan ilmu pengetahuan. (Pemalang:PT AL MA-ARIF. 1980). Halaman 6.
[17] Ibid. Halaman 7.
[18] Ibid., hal. 86
[19] Alfiansyah. Pergerakan, Fungsi, & Struktur Mataharihttp://www.sentra-edukasi.com. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012 pukul 16.14.
[20] Ibid
[21] Abu Ahmadi, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 55
[24] ibid
[25] Mustafa ks, Alam Semesta dan Kehancuranya Menurut Alquran dan Ilmu Pengetahuan, (Bandung: PT.Alma’arif, 1980), Hal.92
[26] Mustafa ks, Alam Semesta dan Kehancuranya Menurut Alquran dan Ilmu Pengetahuan, (bandung: PT.Alma’arif, 1980), Hal.92

Ditulis Oleh : Abdur Rouf Hari: 3:24 pm Kategori:

Comments
0 Comments

0 comments: