BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan modern pada garis besarnya dibagi
kepada empat aliran yaitu aliran progresivisme, esensialisme, perenialisme dan
rekonstruksianisme. Namun pada tulisan ini hanya penggambaran
singkat yakni penggambaran hal-hal yang
menjadi ciri utama aliran
esensialisme dan perenialisme.
Aliran esensialisme lahir di latar belakangi
oleh pendidikan yang
bersendikan atas nilai-nilai yang bersifat fleksibelitas ini dapat menjadikan
pendidikan itu kehilangan arah. Berhubung dengan itu pendidikan haruslah
bersendikan atas nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan. Agar dapat
terpenuhi maksud tersebut nilai-nilai itu perlu dipilih yang mempunyai tata
yang jelas dan yang telah truji oleh waktu. Nilai-nilai yang dapat memenuhi adalah berasal dari
kebudayaan dan filsafat yang korelatif selama 4 abad belakangan ini, dengan
perhitungan Zaman Renaisans, sebagai pangkal timbulnya pandangan-pandangan
esensialistis awal. Essensialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan
kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.
Aliran
perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua
puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif.
Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu
yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan,
ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral,
intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk
mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali
nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang
kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert
Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
Lanjut Membaca: Klik Disini