BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Resiliensi atau daya
lentur merupakan salah satu istilah dalam bidang psikologi. Paradigmanya
didasarkan pada pandangan yang muncul dari lapangan psikologi ataupun sosiologi
mengenai bagaimana seseorang baik anak, remaja, dan orang dewasa sembuh dari
keterpurukan, trauma, ataupun stress akibat dari masalah yang sedang dialami.
Ada individu yang mampu bertahan dan bangkit dari situasi yang negative. Namun,
tidak sedikit pula individu yang gagal keluar dari situasi negative tersebut.
Dikaitkan dengan
remaja, dimana resiliensi ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh remaja itu
sendiri yang tidak mengalah ketika menghadapi tekanan dan masalah. Mereka mampu
mengendalikan diri dari hal-hal yang negative, misalnya dari penggunaan
obat-obatan terlarang, kenakalan remaja, dan perbuatan negative lainnya. Hal
ini dikarenakan oleh beberapa faktor dari resiliensi itu sendiri yang dapat
bersumber dari diri seseorang, kekuatan personal, ataupun dari kekuatan sosial
individu. Dalam Qur’an surat Az-Zumar ayat 53, yang artinya: “janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya”. Dengan demikian Islam menghendaki umatnya untuk selalu
berusaha dan bangkit dari keterpurukan yang sedang dihadapi. Daya bangkit atau
daya lenting ini disebut juga dengan resiliensi.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian Resiliensi?
b. Bagaimana pandangan mengenai resiliensi?
c. Apa sajakah factor-faktor resiliensi?
d. Bagaimanakah karakteristik manusia yang resilien?
3. Tujuan dan Manfaat
a. Mengetetahui arti Resiliensi.
b. Mengetahui pandangan mengenai resiliensi.
c. Mengetahui faktor-faktor Resiliensi.
d. Mengetahui bagaimana karekter orang yang resilien.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Resiliensi
Sebagai salah satu kajian dalam ilmu budaya dasar, resiliensi
mempunyai dampak yang signifikan dalam pelestarian budaya yang harus dimiliki
oleh setiap manusia. Budaya sering dikaitkan dengan kata kebudayaan yang secara
umum dapat didefinisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya
tersusun dalam kehidupan masyarakat.[1]
Resiliensi sebagai salah satu nilai dalam masyarakat yang kemudian menjadi
bagian dari pada diri anggota masyarakat akan berdampak positif bagi
perkembangan manyarakat tersebut. Perkembangan tersebut akan berjalan
beriringan dengan kemampuan mempertahankan nilai resiliensi tersebut dalam
masyarakat.
Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam
situasi sulit.[2]
Atau dalam pengertian lain Resiliensi adalah kemampuan atau kapasias insani yang dimiliki seseorang, kelompok
atau masyarakat yang memungkinkan untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan dan
bahkan menghilangkan dampak-dampak yang merugikan dari kondisi-kondisi yang
tidak menyenangkan, atau bahkan merubah kondisi yang menyengsarakan menjadi
suatu hal yang wajar untuk diatasi. yang sangat dibutuhkan dalam setiap orang.[3]