Oleh : Abdur Rouf
A.
PENGERTIAN
Manajemen dapat diartikan sebagai
suatu ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui orang lain. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa manajemen hanya dapat dilaksanakan bila dalam
pencapai tujuan tidak hanya dilakukan dengan seorang saja tetapi dilakukan
lebih dari seorang. Melaksanakan Manajemen yang baik seseorang harus mempunyai
bakat kepemimpinan disamping pengetahuan manajemen.
Istilah personalia, personel atau
kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu
organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang
menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam
suatu organisasi.
Menurut Heidjrachman Ranupandojo
dan Suad Husnan, Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dari pengadaan pemberian kompensasi, pengintegrasian
dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.[1] Sedangkan
menurut John Soeprihanto Manajemen personalia sering disama artikan dengan man
power, manajemen personalia yaitu pengawasan terhadap fungsi-fungsi pengadaan,
penarikan, pengembangan dan pemberian kompensasi, pengintegrasian dan
pemeliharaan dengan pembantu tercapainya tujuan organisasi perusahaan.[2]
Untuk lebih lengkapnya manajemen
personalia itu dapat dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen Personalia adalah
seni dan ilmu memeperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian
rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secar berdaya guna dan
berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
Untuk mengembangkan manajemen
personalia, maka kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati sebab
mereka punya perasaan, mereka dapat gembira dan sakit hati, mereka dapat senang
dan susah, mereka bukan hanya memerlukan kebutuhan materi tetapi mereka sering
membutuhkan penghargaan dan pengakuan.
Dengan demikian banyak factor
yang merupakan aspek dalam kehidupan manusia dalam hubungan antara satu dengan
yang lainmaka untuk mengembangkannya perlu pengetahuan tentang psikologi
hubungan tentang manusia, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
B.
ARTI
PENTINGNYA MANAJEMEN PERSONALIA
Perlu kita ketahui bahwa makin kecil suatu perusahaan, maka makin kecil
pula peranan Manajemen Personalia. Sebaliknya makin besar perusahaan maka makin
besarlah peranan Manajemen Personalia disini. Sebab makin besar perusahaan maka
perusahaan tersebut cenderung memiliki personil yang besar. Dan ini berarti
makin dibutuhkan adminitrasi yang lebih baik, kepengurusan yang lebih baik,
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih baik dan sebagainya. Ini disebabkan
karena makin besarnya jumlah personalia, bukan makin besar jumlah yang harus
diurus, tetapi kecenderungan makin kompleks persoalannya.
Sumber daya yang paling penting
dalam sebuah organisasi adalah sumber daya manusia. Keberhasilan organisasi
tergantung pada cara menggunakan sumber dana untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun
kita berada atau sedang menuju dalam masyarakat yang berorientasi kerja (work
oriented), yang memandang kerja adalah sesuatu yang mulia, tentunya kita tidak
mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Pandangan atau
falsafah yang dimiliki masyarakat menunjukkan hal tersebut dengan semakin
kuatnya permintaan untuk memperhatikan aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknologi dan ekonomi dalam setiap usaha.
Maka tugas – tugas Manajemen
Personalia adalah menetapkan analisa jabatan, menarik karyawan, melatih,
menempatkannya, memberikan konspensasi yang adil dan merata, memotivasi
karyawan dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar perusahaan tersebut dapat
meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam rangka mencapai tujuan. Perusahaan
harus dapat melaksanakan penempatan secara baik sesuai ungkapan yang terkenal
yaitu :”the right man in thr right place”, atau “orang yang tepat pada tempat
yang tepat”.
Daftar
Pustaka
1.
Rikunto,
Suharsimi. 1993. Organisasi dan administrasi pendidikan teknologi dan kejuruan.
Jakarta: Rajawali Pers.
2.
Heidjrachman
Ranupandoyo dan Suad Husnan, Manajemen Personalia, Edisi III, BPFE, Yogyakarta,
1980